Kasus Penusukan di Jatiwaringin Berawal dari Saling Tatap
Pria berinisial MZ (27) tewas setelah ditusuk lansia berinisial RD (69) di bilangan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi, Minggu (13/10/2019) siang.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pria berinisial MZ (27) tewas setelah ditusuk lansia berinisial RD (69) di bilangan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi, Minggu (13/10/2019) siang. Penusukan ini disebut berawal ketika keduanya saling tatap.
"Saat MZ melintas di TKP, dia ditegur pelaku. Katanya, 'ngapain lo liat-liat?'" terang Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Arman dalam konferensi pers yang digelar Selasa (15/10/2019).
Arman menambahkan korban dan pelaku sempat adu mulut setelah itu. Kemudian, korban melempar batu ke tangan pelaku.
"Namun, setelah korban melempar batu, pelaku mengeluarkan pisau dapur dan menusukannya ke korban. Kena ke bagian rusuk sebelah kanan," jelas Arman.
Baca: Diduga Selingkuh, Kanit Laka Sat Lantas Polres Temanggung Digerebek Sang Istri
Baca: Tommy Soeharto Hanya Ikuti Satu Orang di Instagram, yaitu Sumarni Kamaruddin, Siapakah Dia?
Baca: Hong Kong Masih Rusuh, Delon Thamrin dan Aida Chandra Ubah Rencana Bulan Madu
Arman menyatakan, besar peluang RD senantiasa membawa pisau di pakaiannya.
Akan tetapi, polisi tidak dapat memastikan jika pembunuhan yang dilakukan RD masuk kategori pembunuhan berencana.
"Ya (telah menyiapkan pisau). Kemungkinan besar selalu bawa (pisau) terus," ujar Arman.
"Jadi pada saat sesaat setelah argumen mulut, pelaku langsung mengeluarkan pisau dari dalam bajunya," ia menambahkan.
Setelah satu kali ditusuk, korban berseru minta tolong dan segera dibawa oleh warga ke Rumah Sakit Mas Mitra Jatimakmur. Sempat memperoleh tindakan medis, korban tak mampu bertahan hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
Pelaku tunawisma dan diduga gangguan jiwa
Polisi bakal memeriksa kesehatan kejiwaan RD (69), tersangka pembunuhan di bilangan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi yang menusuk pria berinisial MZ (27) pada Minggu (13/10/2019).
"Kalau saat diinterogasi, sekilas masih kelihatan sehat, tapi nanti detailnya akan diperiksa psikiater soal kesehatan jiwanya," ujar Kompol Arman.
RD sendiri tampak tenang ketika digelandang polisi turun dan naik mobil tahanan. Ia sempat berulang kali menyungging senyum ke arah wartawan yang merekamnya.
"Sudah makan lah, malah makan mulu," kata RD sambil tertawa kecil saat ditanya apakah sudah makan.
RD diduga tidak seratus persen sehat kejiwaannya. Ia sendiri tunawisma dan sudah tidak hidup bersama keluarganya.
Ia juga mengaku tak punya dendam apa-apa terhadap MZ yang ia kenal namun ia tusuk usai cekcok akibat lihat-lihatan.
"Ini (motif pembunuhan) yang belum diketahui. Sejauh ini ya karena dilempar batu itu saja kali," ungkap Arman.
RD sendiri langsung ditangkap di lokasi kejadian oleh polisi yang datang tak lama berselang setelah peristiwa itu terjadi.
Arman mengatakan, ia sama sekali tak melarikan diri setelah menikam rusuk MZ.
RD kini ditahan polisi. Ia diancam Pasal 338 dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHUP, tentang pembunuhan dan/atau penganiayaan yang menyebankan seseorang meninggal dunia.
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Ketika Lihat-lihatan Bisa Berujung Maut di Jatiwaringin Bekasi