La Nyalla Bantah Mundur dari Pencalonan Ketum PSSI
Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti membantah telah mundur dari pencalonan Ketua Umum PSSI.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti membantah telah mundur dari pencalonan Ketua Umum PSSI.
Menurutnya, ia hanya mengatakan menarik diri dari kongres, bukan mundur dari pencalonan.
"Saya katakan saya menarik diri dari Kongres 2 November. Sebab, setahu saya kongres yang clear adalah 25 Januari 2020,” katanya di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
La Nyalla mengatakan itu artinya, ia tidak mau terlibat dalam Kongres PSSI 2 November mendatang.
Karena baginya sudah jelas, FIFA dan AFC sudah memberi saran agar kongres dilaksanakan 25 Januari 2020.
“Jadi kalau kongres Januari, saya ikut dan insya Allah maju. Sebaliknya, 2 November saya tidak mau terlibat,” katanya.
Sebelumnya, calon Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan tidak mau terlibat dalam Kongres PSSI yang akan digelar pada 2 November 2019.
La Nyalla menilai kongres tersebut tidak bersih, karena masih ada sejumlah persoalan. Selain itu kongres yang digelar pada 2 November menurutnya tidaklah tepat. Surat edaran PSSI 2 Mei 2019 sudah benar, bahwa kongres akan dilaksanakan 25 Januari 2020.
Dan itu hasil keputusan bersama FIFA dan AFC, yang secara khusus datang ke Jakarta 10-11 April 2019.
Itu artinya FIFA ingin PSSI agar tuntas menjalankan semua programnya hingga Desember 2019, termasuk kompetisi yang akan selesai di akhir Desember 2019.
“Tapi tiba-tiba Exco PSSI memajukan jadwal menjadi 2 November. Tanpa alasan yang mendesak. Akibatnya, jadwal kerja komite pemilihan yang sudah ditetapkan enam bulan, menjadi empat bulan. Dan yang lebih penting, delegasi atau voter kongres diambil dari hasil kompetisi 2018, bukan klub sekarang yang sedang berkeringat menyelesaikan kompetisi. Ini kan tidak fair,” katanya.
Menurutnya, persoalan tersebut tidak dapat dianggap remeh. Dalam falsafah sepakbola, kickoff sangat krusial bagi kualitas pertandingan. Perubahan maju atau mundur sama buruknya. Apalagi memajukan secara ekstrim dengan perubahan validitas squad, sudah pasti hasilnya tidak akan berkualitas.
“Bagi saya hal ini ibarat PSSI menampar FIFA. Sebab, pengajuan jadwal Kongres itu direspon FIFA melalui suratnya tanggal 7 Agustus 2019, yang isinya menyarankan agar PSSI tetap menggelar kongres di bulan Januari 2020. Itulah mengapa saya tidak mau terlibat lagi di Kongres 2 November. Silakan saja jalan sendiri,” katanya.