Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pohon-pohon Ditebang di Trotoar Cikini, Warga Keluhkan Panas dan Gersang

Penebangan sejumlah pohon di atas trotoar Cikini, Jakarta Pusat, membuat warga yang melintas di sekitarnya tidak nyaman.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pohon-pohon Ditebang di Trotoar Cikini, Warga Keluhkan Panas dan Gersang
KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA
Pepohonan sepanjang Trotoar Cikini, Jakarta Pusat, Senin(4/11/2019) yang sudah ditebang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penebangan sejumlah pohon di atas trotoar Cikini, Jakarta Pusat, membuat warga yang melintas di sekitarnya tidak nyaman.

Sebab, kawasan itu menjadi panas dan gersang.

Diketahui, pohon di depan Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam itu ditebang karena revitalisasi trotoar.

Pantauan Kompas.com, ada sekitar delapan pohon Angsana yang ditebang di depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM).

Sejumlah petugas dari Dinas Kehutanan masih mencabuti akar-akar pohon yang masih tumbuh.

Baca: Listrik Padam, Lalu Lintas Kawasan Cikini Semrawut

Baca: Cara Polisi Selamatkan Soekarno dari Granat di Cikini, Kehilangan Nyawa Seusai Rangkul Sang Presiden

Pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut tampak mengenakan payung, topi, dan jaket agar terlindung dari teriknya matahari.

Sigit Marsoni (34), salah satu pejalan kaki yang melintas di kawasan itu menyayangkan penebangan pohon di trotoar.

Sebab, sejak pohon-pohon itu ditebang, suasana menjadi panas karena tak ada yang menghalau sinar matahari.

Berita Rekomendasi

Pepohonan itu diketahuinya sudah ditebang sejak awal Oktober 2019.

"Iya, jadi tambah gersang ini, mah. Lihat saja kan, beda sama yang di depan, ada pohonnya," ujar Sigit di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Sigit mengatakan, sebelum pepohonan itu ditebang, kondisi trotoar tampak asri.

Kini, suasana asri itu pun berubah menjadi gersang.

"Lihat saja sudah ada pengerjaan revitalisasi ya, kan berdebu. Nah, ditambah pohon pada ditebang. Jadi kelihatan banget gersangnya," kata Sigit.

Bahkan, kata Sigit, pepohonan ini sering digunakan pejalan kaki untuk berteduh di kala panas dan hujan.

Baca: Peringati Hari Anti Narkotika Internasional, PKNI Gagas Buku Anomali Kebijakan Narkotika

Sumardi (65), petugas keamanan Kantor Kementerian ESDM sekaligus warga asli Cikini mengakui bahwa usia pohon-pohon tersebut sudah tua.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas