Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pameran Pembangunan Kesehatan 2019 Diikuti Oleh PT Industri Nuklir Indonesia

PT Inuki (Industri Nuklir Indonesia) (Persero) berpartisipasi dalam meramaikan pameran tahunan Kesehatan 2019 yang digelar oleh Kementerian Kesehatan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Pameran Pembangunan Kesehatan 2019 Diikuti Oleh PT Industri Nuklir Indonesia
dok pribadi
Direktur Produksi PT INuki, Bunjamin Noor (kanan) serius mendengar sejumlah pakar kesehatan di Pameran Pembangunan Kesehatan 2019 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - PT Inuki (Industri Nuklir Indonesia) (Persero) berpartisipasi dalam meramaikan pameran tahunan Kesehatan 2019 yang digelar oleh Kementerian Kesehatan di ICE, Tangerang Selatan, Sabtu (9/11/2019).

Pameran Pembangunan Kesehatan 2019 ini juga dihadiri Menteri Kesehatan, Dr. Terawan Agus Putranto serta sejumlah pengamat, akademisi, mahasiswa, juga pakar kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Produksi PT Inuki, Bunjamin Noor menyatakan rasa bangganya lantaran PT Ikuti bisa ambil bagian di acara bergengsi Kementrian Kesehatan ini.

Bunjamin Noor saat bertemu Menteri Kesehatan di boothnya, menjelaskan soal kerja dari pengobatan nuklir dengan Siklotron & PET / CT Technology dan juga kans pasar pengobatan nuklir ini di negara-negara ASEAN yang meliputi Thailand, Malaysia, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Singapura, dan Filipina.

“Inuki akan bertransformasi sebagai center of excellent di bidang nuclear medicine dan mendorong sinergi antar kementerian/lembaga yang terkait untuk pengembangan siklotron di Indonesia serta membantu mewujudkan nawacita Presiden Republik Indonesia, yaitu Indonesia Sehat,” ungkap Bunjamin.

Dikatakan Bunjamin, di negara-negara maju, jumlah pusat pelayanan kedokteran nuklir sekitar 2-4 pusat untuk 1 juta jiwa. Di Indonesia, hanya terdapat 4 pusat untuk 260 juta penduduk.

Permasalahan bagi para penyedia pelayanan kedokteran nuklir saat ini adalah, saat ini RS tidak dapat mengedarkan/menjual produk radiofarmaka ke institusi lain di luar RS, karena terbentur regulasi, sehingga produksi menjadi sangat mahal dan tidak efisien.

BERITA TERKAIT

Hal ini disambut baik Menkes Terawan dan menyatakan optimistis kalau Indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri dengan menghasilkan produk-produk berkualitas dan siap bersaing.

"Melihat ini semua di lokasi pameran ini, saya makin yakin kita bisa menjadi bangsa yang siap di 2045 untuk Indonesia maju. Lihat saja wajah saya bahagia sekali. Tinggal bagaimana pemerintah mendukung pemanfaatan alat-alat inovasi tersebut," jelas Menkes Terawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas