Selain Debat dengan Taufiqurrahman Soal Ahok, Djarot Senang Atas Rencana Anies Terkait Trotoar
Mantan Wakil dan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dengan Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman terlibat debat panas.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
"Pak, untuk tujuan yang baik, membangun Simpang Susun Semanggi, mengurai kemacetan, itu tujuannya baik tapi harus dilakukan dengan cara yang baik," kata Taufiqurrahman.
"Silahkan diuji apakah cara itu baik atau tidak tapi yang menikmati rakyat Jakarta," jawab Djarot Saiful.
Hingga akhirnya, Taufiqurrahman dan Djarot Saiful pun mengakhiri debat mereka soal permasalahan yang dulu pernah terjadi di era Ahok.
"Seandainya ini kita diskusikan, kita harus mulai dari jam 7 lagi Pak," sindir Karni Ilyas.
"Oh iya iya," jawab Djarot Saiful.
"Siap bang Karni," pungkas Taufiqurrahman.
Polemik pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras ramai diperbincangkan pada tahun 2016.
Melansir Kompas.com, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras tidak melalui proses yang memadai.
Abraham Tedjanegara, Direktur Utama RS Sumber Waras mengatakan, proses jual beli mulai dilakukan pada pertengahan Mei 2014.
Ketika itu, pihak RS Sumber Waras mengetahui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diberitakan telah membeli lahan RS Sumber Waras senilai Rp 1,7 triliun.
Padahal, menurut Abraham pihak RS Sumber Waras tidak pernah menawarkan lahan mereka kepada Pemprov DKI.
Sebab, sejak November 2013, RS Sumber Waras tengah melakukan pengikatan jual beli dengan PT Ciputra Karya Utama (CKU).
Senang dengan Program Anies
Sebelum terjadinya debat dengan Taufiqurrahman, Djarot bersyukur Anies Baswedan melanjutkan program pembangunan trotoar di DKI Jakarta.
"Misalnya kita mau bikin trotoar, ini program kita. Dulu kita berpikir kalau bikin trotoar sekalian bawahnya digali untuk utilitas, ducting," ucapnya.
Diketahui, ducting merupakan saluran atau media tempat menyalurkan bahan produksi.
"Sehingga kalau trotoar sudah bagus, tidak boleh lagi ada galian di situ, misalnya untuk penanaman kabel PLN maupun fiber optic," jelasnya.
Djarot menyebut pembangunan trotoar sudah direncanakan di periode kepemimpinan sebelum Anies Baswedan.
"Ini sudah kita mulai pada saat itu. dan saya bersyukur alhamdulillah sekarang dilanjutkan oleh Pak Anis, dan saya sangat senang," ungkap Djarot.
Namun Djarot juga menyebutkan hal yang tidak disepakati dalam proyek pelebaran trotoar.
"Cuman saya kurang sepakat kalau dalam pelebaran trotoar harus menebangi pohon-pohon tua," ungkapnya.
Ia menilai cukup memotong ranting apabila mengganggu.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Djarot Debat dengan Taufiqurrahman soal BTP, Karni Ilyas Ngomel : Kita Diskusi Anies, Bukan Ahok.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (TribunnewsBogor.com/Khairunnisa
(Kompas.com/Nursita Sari)