Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumahnya Digusur, Warga Sunter Jaya Ingin Nasibnya Diperhatikan Jokowi dan Anies Baswedan

Warga Sunter Jaya, Jakarta Utara ingin nasibnya diperhatikan Jokowi dan Anies Baswedan setelah rumahnya digusur oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Rumahnya Digusur, Warga Sunter Jaya Ingin Nasibnya Diperhatikan Jokowi dan Anies Baswedan
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Situasi di Jalan Agung Perkasa 8 pascapembongkaran bangunan liar, Kamis (14/11/2019) malam 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Sunter Jaya, Jakarta Utara yang rumahnya digusur oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara, meminta nasibnya diperhatikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Warga memilih untuk tetap bertahan di wilayah penggusuran setelah tempat tinggalnya digusur pada Kamis (14/11/2019) lalu.

Warga mendirikan tenda untuk tinggal dan beraktivitas seperti biasanya.

Tenda yang mereka dirikan ada di pinggiran lokasi yang akan dijadikan normalisasi saluran air.

Lokasi penggusuran tersebut terletak di Jalan Sunter Agung Perkasa 8, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Tia, warga yang terkena dampak penggusuran, mengaku hanya bisa meratapi nasib rumahnya yang sudah dibongkar.

"Kegiatannya ya gimana mbak, sudah tidak ada tempat ya diam saja, meratapi nasib tempat yang sudah dibongkar begini," ungkapnya, dikutip dari YouTube KOMPASTV, Minggu (17/11/2019).

Berita Rekomendasi

Tia meminta tolong kepada Presiden Jokowi untuk memperhatikan keadaannya setelah penggusuran.

"Minta tolong ke Bapak Presiden, Bapak Jokowi, tengoklah rakyatnya walau sekecil apapun tetap rakyatnya," katanya.

Tidak hanya ke Jokowi, Tia juga mengaku meminta tolong ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberinya bantuan.

"Kedua ke bapak Anies Pak Gubernur, mohon rakyat kecil yang tinggal di Podomoro di Agung Perkasa 8, dibongkar, digusur tanpa sepengetahuan apapun," lanjutnya.

Dirinya mengatakan, hanya bisa mendirikan tenda untuk tempatnya tidur.

"Ya tidurnya seadanya, mendirikan tenda, gubuk kaya gini," katanya.

Anak-anak Tia tidak bisa berangkat sekolah setelah penggusuran, karena peralatan sekolah seperti sepatu dan seragam tidak bisa ditemukan di reruntuhan bangunan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas