Ikhlas dan Tetap Tersenyum Cara Parman Menikmati Rejeki
Ikhlas dan Tetap Tersenyum Cara Parman Menikmati Rejeki. Parman penuual mainan asal Jogja
Editor: Rachmat Hidayat
"Sudah jarang lihat orang jualan seperti ini, apa lagi di Jakarta gini kan. Ya saya kan suka sekali permainan tradisonal, dari waktu kecil itu di kampung. Mau kasih lihat ke anak-anak sekarang, permainan-permainan ini," katanya.
Selama berjualan mainan tradisonal ini, tidak selalu hal menyenangkan yang ia rasakan.
Baca: Siapkan 200 Porsi Untuk Tamu Undangan Pelantikan Presiden, Ini Kisah Muhedi Pedagang Nasi Goreng
Saat ini menurutnya susah sekali menarik pelangan untuk membeli dagangannya ini.
Akibatnya penghasilan yang ia dapatkan perhari tidaklah tetap.
Pernah setelah berkeliling seharian ia hanya mendapatkan 70 ribu rupiah, bahkan pernah tidak mendapatkan pembeli sama sekali.
Meski begitu ia merasa bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya.
"Kadang kalau ada rezeki lebih Alhamdulillah lah tapi kalau lagi sepi, susah. Saya bersyukur sajalah sudah dikasih rezeki sama Allah SWT," ujarnya sambil tersenyum.
Untuk harga mainan tradisional dagangannya sangatlah terjangkau. Tidak terlau mahal, pas di kantong masyakarat.
"Suling itu saya jual 15 ribu, gangsing juga 15 ribu, peluit dan cetekan saya jual 10 ribu rupiah saja, semua murah terjangkau sama masyarakat," jelasnya.
Saat ditanya apakah ingin pulang ke Yogjakarta, dengan tersenyum Parman menjawab tidak. Saat ini ia hanya ingin berjulan, mengadu nasib di Ibu kota Jakarta, mencari rezeki yang halal untuk anak istri kampung.
" Tidak, saya disini saja jualan cari uang buat anak dan istri di kampung. Selagi sehat, bisa cari uang yang penting halal, jualan saja gitu," jawabnya sambil tersenyum ramah.