Pesepeda di Jakarta Belum Merasa Aman, Jalurnya Masih Sering Diserobot Pengendara Motor
Sebab, mereka masih kerap diserobot oleh pengendara lain walaupun sudah melintas di jalur sepeda
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski telah disediakan jalur sepeda di jalan raya Jakarta, namun pesepeda masih merasa tak aman.
Sebab, mereka masih kerap diserobot oleh pengendara lain walaupun sudah melintas di jalur sepeda.
Pemandangan itu terlihat saat Wartakotalive mendatangi lokasi, tampak ada pesepeda diserobot pengendara motor terjadi di Jalan Tomang Raya.
"Kalau menurut saya belum efektif sih, susah ya mungkin kalau gini harusnya dijaga," kata Iman pasrah saat ditemui tengah kendarai sepeda di Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat, Rabu (20/11/2019).
• Jalur Sepeda di Jalan Tomang Raya Banyak Dimasuki Sepeda Motor, Petugas Kemana Ya?
Setiap 2 hari sekali, Iman kerap berangkat dan pulang kerja pakai sepeda.
Iman selalu melihat beberapa petugas Dishub menjaga jalur tersebut.
Namun nyatanya jalur sepeda tetap dilanggar oleh pengendara motor.
"Pernah beberapa kali ketemu, biasanya mereka pakai sepeda juga," kata Iman.
Iman berharap pemerintah benar-benar serius mensterilkan jalur sepeda dari kendaraan lain mulai dari 20 November 2019.
"Harapannya ya semoga benar-benar steril hanya buat pesepeda saja," kata Iman.
• Ini Hukuman Berat Bagi Penerobos Jalur Sepeda
Selain Iman, pengendara sepeda lainnya Sarma (60) merasakan hal sama. Ia mengaku masih kerap diserobot pengendara lain saat melintas di jalur sepeda.
"Biasa saya gunakan sepeda untuk berdagang, masih, saya masih sering diserobot," kata Sarma ditemui di Jalan Tomang Raya.
Sarma mengaku belum mengetahui kalau 20 November 2019 jalur sepeda harus bebas dari kendaraan bermotor. "Belum, belum tahu kalau itu," kata Sarma.
Beberapa petugas Dishub baru terlihat diujung Jalan Tomang Raya pukul 09.00 WIB tepat sebelum jembatan Tomang. Sekitar 4 petugas terlihat mengamankan jalur tersebut.
Mereka membawa dua sepeda dalam pengamanan.
Namun hal tersebut tidak membuat pengendara bergeming.
Beberapa pengendara motor kerap melewati jalur tersebut. Di antaranya sempat diberhentikan dan ditegur oleh petugas Dishub.
"Mulai dari Pukul 08.00 WIB sampai sore kita berkeliling di jalur ini, jadi posisi bisa berubah-ubah," kata seorang petugas Sutardi.
• Dishub Sarankan Penguna Skuter Listrik Mengunakan Jalur Sepeda
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Meski uji coba sudah selesai, jalur sepeda fase 3 di Jalan Tomang Raya masih belum juga steril Rabu (20/11/2019).
Tidak ada satupun petugas yang mengamankan perlintasan sepeda Pukul 08.43 WIB.
Pantauan Wartakotalive.com jalur sepanjang 800 meter itu tidak ada bedanya dengan kondisi jalur sepeda saar uji coba berlangsung.
Jalur sepeda tersebut tidak dipasangi kerucut pembatas seperti yang disebutkan sebelumnya.
Alhasil masih banyak pengendara motor yang masuk ke dalam jalur sepeda.
Belum lagi tidak ada satupun petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang menjaga jalur tersebut sedari kolong flyover Tomang.
Hanya beberapa polisi terpantau menjaga persimpangan dari mobil yang melanggar ganjil genap.
Beberapa petugas polisi mengaku belum mendapatkan intruksi untuk menjaga jalur sepeda. Sehingga belum bisa menilang pelanggar yang melintas di jalur tersebut.
Kasat Lantas Polres Metro Jakbar Kompol Hari Admoko mengakui pengamanan jalur sepeda memang belum diterapkan.
"Nanti masih dikoordinasikan dengan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya," kata Hari.
Sedangkan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Leo Amstrong tidak menjawab lugas terkait efektifitas jalur sepeda yang sudah berlaku sejak 20 November 2019.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin akan mulai ketat mensterilkan jalur sepeda pada 20 November mendatang.
Tidak main-main sejumlah polisi lalu lintas akan siaga menjaga jalur sepanjang 63 Km itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat tengah lakukan uji coba jalur sepeda fase 3.
"Untuk pengamanan jalur sepeda kita akan berkerjasama dengan pihak Kepolisian lalu lintas," kata Syafrin ditemui di Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (2/11/2019).
Nantinya kata Syafrin para aparat polisi lalu lintas akan menjaga dan mensterilkan jalur sepeda dari pengendara lain.
"Jika terjadi pelanggaran terhadap marka, maka polisi akan lakukan tilang, sesuai dengan peraturan yang ada kalau ada pelanggaran marka maka denda maksimal Rp250 untuk pengendara pelanggar jalur," jelas Syafrin. (m24)
Penulis: Desy Selviany
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Tidak Ada Tindak Tegas, Pengendara Sepeda Mengaku Masih Diserobot Motor
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.