Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yurgen Alifia Sutarno Maju Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok dari Jalur Independen

Yurgen Alifia Sutarno resmi mengajukan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Depok dari jalur independen dalam Pilkada 2020.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Yurgen Alifia Sutarno Maju Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok dari Jalur Independen
HO/Tribunnews.com
Yurgen Alifia Sutarno mengajukan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Depok dari jalur independen dalam Pilkada 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Yurgen Alifia Sutarno resmi mengajukan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Depok dari jalur independen dalam Pilkada 2020.

“Saya maju karena saya mencintai kota ini. Selama hampir 15 tahun terakhir, Depok dipimpin oleh kader dari partai yang sama tanpa visi jauh ke depan,” kata Yurgen, Senin (25/11/2019).

Yurgen lahir di Jakarta, 26 September 1990, dari keluarga guru.

Ia kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI.

Saat kuliah, ia aktif di organisasi.

Misalnya di Forum Studi Islam FISIP UI.

Lulus dari UI, ia bekerja sebagai jurnalis di Metro TV, Voice of America, dan CNN Indonesia.

Berita Rekomendasi

Kemudian, ia melanjutkan studi Public Policy di University of Oxford, Inggris (2016-2017).

Baca: Jelang Pilkada Serentak, Permasalahan KTP-el Masih Ada

Dibesarkan di Depok, ia menyaksikan langsung kebijakan publik dirumuskan secara amatir, pemerintahan yang berjalan begitu-begitu saja, kemacetan makin memburuk, dan anak-anak muda yang menganggur.

Depok masih kekurangan Puskesmas, sekolah negeri, dan ruang terbuka hijau. Juga tiadanya transparansi anggaran.

Ke depan, kata Yurgen, dirinya lagi mencari jalan keluar untuk berbagai permasalahan. Pertama, mencari solusi masalah kemacetan lalu lintas.

“Pelebaran jalan dan jalan tol dalam kota bukanlah solusi kemacetan. Transportasi berbasis rel koridor Barat-Timur, revitalisasi angkot, dan jaringan jaringan pejalan kaki dan pesepeda menjadi kunci perubahan desain tata ruang kota,” kata Yurgen.

Kedua, Yurgen akan berusaha mengatasi masalah ekonomi. Ada sekitar 73 ribu penganggur di Depok dan 86,2% dari mereka punya ijazah SMA ke atas.

Sekitar 33 ribu keluarga masih menerima bantuan pangan dari pemerintah pusat. Sekitar 60% warga hidup dengan pengeluaran bulanan di bawah rata-rata.

“Kita akan sediakan bantuan tunai sementara untuk keluarga miskin, memperkuat link and match untuk mengurangi pengangguran serta menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dari sektor niaga dan jasa,” ujar pria yang pada Pemilu 2019 menjadi caleg DPR RI untuk Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.

Ketiga, Yurgen menelisik masalah pendidikan. Terkait akses, masih banyak ruang kelas rusak. Sistem zonasi juga menyadarkan bahwa Depok perlu menambah unit sekolah negeri yang baru.

Terkait mutu, kesejahteraan dan kemampuan pedagogi guru akan diperbaiki. Setiap anak, terlepas dari kemampuan ekonomi keluarganya, berhak mendapat pendidikan berkualitas.

Keempat, kesehatan masyarakat sangat krusial. Yurgen akan terus menaikkan jumlah PBI BPJS Kesehatan lewat APBD meski iuran naik pada 2020. Depok juga masih kekurangan posyandu aktif, puskesmas dan beberapa profesi tenaga medis di faskes milik Pemda.

Ia menegaskan, “Tak hanya kuratif-rehabilitatif, kita juga harus membuat roadmap strategi promotif-preventif untuk mengurangi angka mortalitas dan morbiditas. Lagi-lagi, tata ruang kota akan ikut berperan dalam kebijakan pencegahan penyakit.”

Kelima, pengelolaan sampah adalah isu yang tidak bisa dianggap enteng. TPA Cipayung sudah overloaded, gunungan sampah telah mencapai 30 meter. Lebih dari 30% sampah belum tertangani. Desain Zero Waste City Pemkot juga salah kaprah.

“Kita harus mendesain kebijakan yang lebih agresif dengan penekanan pada pengurangan, pemilahan dan daur ulang sampah. Kita perlu memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk memonitor progress pengelolaan sampah kota,” ujarnya.

Keenam, masih banyak warga kesulitan mengurus dokumen kependudukan dan perizinan.

Depok perlu Mal Pelayanan Publik untuk mengintegrasikan pelayanan pemerintah, BUMN dan swasta dalam satu tempat. Pelayanan publik harus cepat, mudah, dan terjangkau.

Usai Yurgen mendeklarasikan niat untuk maju dalam Pilkada 2020 di media sosial, banyak netizen menyambut positif.

Misalnya, dukungan datang dari mantan koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, via akun @adeirawandotcom: “Bro, ente di jalan yang benar, Insya Allah. Semangat dan gaungkan keras2 perubahan.”

Lalu, ada rohaniawan Kristen, Ioanes Rakhmat, lewat @ioanesrakhmat, yang bilang, “Pave the way to progress and modernity for the city Depok.”

Pegiat media sosial, Arman Dhani, juga menyambut niat Yurgen. “KTP Jaksel tapi mau bantu,” katanya via @arman_dhani.

Selaku bakal calon independen, Yurgen sedang mencari 500 relawan yang akan membantunya untuk mengumpulkan KTP warga Depok sebagai bentuk dukungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas