Cerita Sartiah, Nenek Berusia 120 Tahun dari Cilincing Jakarta Utara
Ketika ditemui TribunJakarta.com hari ini, nenek Sartiah yang sudah tak sanggup berdiri dan berjalan normal
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita tua tinggal bersama keluarganya di Kampung Marunda Kepu, RT 08/RW 07 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Nenek bernama Sartiah itu diyakini keluarganya sudah berusia sekitar 120 tahun.
Tubuhnya yang renta dikalahkan dengan keramahannya saat menyambut tamu baru.
Ia mengenakan kebaya batik dengan kupluk hijau di kepalanya.
Penglihatan dan pendengaran Sartiah sudah menurun seiring penuaan pada dirinya.
Namun, cara dia berbicara masih semangat.
Suaranya lantang dan bergetar di tengah-tengah terkaannya pada setiap pertanyaan terlontar.
Sartiah mengaku merantau ke Jakarta saat zaman penjajahan, sekitar tahun 1930-an.
Kala itu, ia bersama teman-temannya berjalan kaki dari tempat kelahirannya di Serang, Banten.
"Tahun 1934 itu saya jalan kaki lima hari lima malam. Sampe ke Jembatan Lima (Jakarta Barat)," cerita Sartiah, Senin (2/12/2019).
Awal kehidupan di Jakarta diawali Sartiah dengan berjualan ubi di kawasan yang dulu dikenal bernama Gudang Baru di daerah Koja, Jakarta Utara.
"Terus saya jualan ubi di Gudang Baru. Terus pindah ke Marunda lupa tahun berapa," katanya.
Banyak pekerjaan yang Sartiah pernah arungi sebelum purna dan kini berdiam di rumah.
Selain berdagang, Sartiah pernah bekerja juga sebagai pengupas kulit kerang di Marunda.
Selama hidupnya, Sartiah sudah dikaruniai sembilan orang anak dari dua kali pernikahan.
Kini Sartiah tinggal bersama anaknya Nani Rohani.
Menurut Nani, usia Sartiah selama ini diyakini keluarganya sudah mencapai 120 tahun di tahun ini.
"Sebenarnya malah udah lebih dari itu (120 tahun), cuman usia di KTP itu nembak," kata Nani.
Berdasarkan usia di KTP, Sartiah lahir pada 31 Desember 1924 atau kini sudah berusia 95 tahun.
• Realme X2 Pro dan 5s Resmi Diluncurkan di Indonesia: Ini Cara Memesannya
• Potongan Kayu Palungan Yesus Tiba di Betlehem Setelah Disimpan 1.000 Tahun di Eropa
• Bahas Bantuan Tuhan di Reuni 212, Rizieq Shihab Sindir Ahok: Kekuatan Pendukung Si Penista Rontok
Namun, KTP yang baru dibuat tahun 2018 itu, menurut Nani, adalah 'KTP nembak'. KTP dibuat agar Sartiah bisa mengurus segala macam hal yang berkaitan dengan kependudikan dan lainnya.
Nani mengatakan, meski ibunya sudah uzur, dirinya merasa tak dibebani.
Pasalnya, Sartiah sangat aktif membicarakan segala hal kepada keluarganya di rumah.
"Dia mah meskipun udah begini nggak nyusahin. Mandi masih bisa sendiri, makan masih bisa sendiri, cuman memang perlu diawasin," ucap Nani.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Di Marunda Kepu, Ada Nenek yang Mengaku Berusia 120 Tahun, Jalan Kaki ke Jakarta Tahun 1934
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.