Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LIPI: Bisa Kobra Bisa Masuk ke Tubuh Manusia Jika Ada Kontraksi Otot Saat Taring Menancap

Jika gigitan yang dilakukan kobra adalah jenis dry bite atau gigitan kering tanpa mengeluarkan venom, maka tidak akan terjadi masalah.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in LIPI: Bisa Kobra Bisa Masuk ke Tubuh Manusia Jika Ada Kontraksi Otot Saat Taring Menancap
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Ular Kobra yang ditangkap Warga dan Komunitas Pecinta Reptil di Dusun Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul Kamis (6/12/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya fenomena munculnya ular kobra di pemukiman penduduk pada musim penghujan pada sejumlah wilayah, membuat khawatir warga sekitar karena reptil satu ini dikenal memiliki bisa beracun.

Namun seperti apa tanggapan peneliti reptil terkait racun atau biasa disebut venom yang bisa disebarkan melalui gigitan kobra?

Peneliti Reptil dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy mengatakan ada banyak faktor yang bisa membuat venom kobra masuk ke tubuh manusia.

Baca: Marak Anak Ular Kobra di Permukiman, Ini Tips Cegah Ular Masuk Rumah

Baca: Berhari-hari Resah Dengar Desisan di Plafon Diduga Ular, Petugas Damkar Malah Temukan Hewan Ini!

Baca: 6 Ular Kobra Bersarang di Warung Mi Ayam di Klaten, Gegerkan Pemilik Warung dan Warga

"Yang perlu kita ketahui, yang namanya venom kobra itu masuk ke tubuh kita itu banyak sekali faktornya, ujar Amir, saat dihubungi Tribunnews, Minggu (15/12/2019) siang.

Ia menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan kali pertama adalah seperti apa posisi manusia ketika digigit kobra.

Jika gigitan yang dilakukan kobra adalah jenis dry bite atau gigitan kering tanpa mengeluarkan venom, maka tidak akan terjadi masalah.

"Faktor pertama itu apa posisi pada saat menggigit, bisa jadi dry bite. Dry bite itu ketika kobra itu menggigit tapi tidak mengeluarkan venomnya, ya kalau venomnya tidak dikeluarkan ya nggak apa-apa," jelas Amir.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, venom bisa disebarkan jika ada otot yang menyentuh kantong tempat di mana venom itu disimpan dalam tubuh kobra.

"Jadi ada hubungan yang cukup signifikan, karena ini venomnya itu kan kelenjar ya jadi ada kantong untuk venomnya itu," ujarnya.

Amir kembali menjelaskan, jika ada kontraksi otot manusia yang ditimbulkan akibat penancapan taring kobra, ini memungkinkan adanya tekanan pada kantong venom.

Hingga akhirnya tersebarlah venom melalui gigitan itu.

"Nah venomnya itu keluar ketika ada kontraksi otot pada saat gigi taring yang ditancapkan, jadi ada korelasi di situ antara gigi taring dan kontraksi otot yang bisa menekan kantong venom tersebut," kata Amir.

Karena jika kantong venom tertekan, kata dia, venom iti secara otomatis akan keluar.

Ia kembali mengingatkan bahwa kobra memiliki kemampuan untuk menyemprotkan bisanya

"Kobra punya kemampuan menyemprotkan bisanya, jadi (venomnya) itu bisa disemprotkan juga," pungkas Amir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas