Kemenhub Siapkan 17 Kapal di Tanjung Priok untuk Angkutan Nataru
di Pelabuhan Tanjung Priok pihaknya telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 17 unit dengan kapasitas 17.384 penumpang
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi di Pelabuhan Tanjung Priok akan terjadi peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut sebesar 5 persen, pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 dibandingkan realisasi jumlah penumpang tahun lalu
"Dari data yang ada realisasi jumlah naik turun penumpang pada tahun 2018 adalah sebesar 26.263 orang, dengan prediksi kenaikan sebesar 5 persen, maka jumlah penumpang angkutan laut pada Nataru ini diperkirakan akan mencapai 27.576 orang atau mengalami peningkatan sebanyak 1.313 orang," ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Capt Hermanta saat memimpin Apel Kesiapan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Senin (16/10/209).
Baca: Antisipasi Kejahatan Bajing Loncat, Polri Bakal Buka Posko di Tol Trans Sumatera
Baca: Efek Tol Trans Sumatera, Pemudik Nataru di Pelabuhan Merak - Bakauheni Diprediksi Meningkat
Baca: Sambut Libur Nataru, Citilink Indonesia Berikan Potongan Harga Tiket
Baca: Jelang Nataru, Bank Mandiri Siapkan Dana Tunai Rp 33,5 Triliun
Guna mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut, Capt Hermanta mengatakan di Pelabuhan Tanjung Priok pihaknya telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 17 unit dengan kapasitas 17.384 penumpang, dan total perjalanan sebanyak 66 voyage.
Selain itu, da menyebutkan pelaksanaan Apel Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) yang dilaksanakan di depan Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok ini bertujuan untuk memantapkan koordinasi antar petugas instansi terkait, penyedia jasa maupun asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan laut Nataru.
Menurutnya, angkutan laut semakin diminati masyarakat dengan jumlah besar sebagai moda transportasi untuk mudik atau pulang ke kampung halaman. Kondisi seperti ini tentu saja harus diantisipasi dengan penyediaan sarana angkutan laut yang andal.
Dia mengatakan, penyelenggaraan angkutan laut memiliki dimensi sosial yang cukup kompleks. Untuk itu, dirinya berpesan agar para petugas di lapangan dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk kelancaran angkutan laut ini.
"Dalam melaksanakan tugas tersebut kiranya Saudara-saudara tetap mengedepankan kesabaran dalam memberikan pelayanan, hindarkan diri dari perbuatan arogan dan perilaku yang tidak terpuji selama melaksanakan tugas," ucap Capt Hermanta.
Selain itu, dia meminta kepada para petugas di lapangan agar memberikan pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap keselamatan pelayaran serta mengantisipasi agar tidak terjadi masalah percaloan tiket, kenaikan tarif melebihi ketentuan, penelantaran penumpang serta melakukan tindakan yang tegas terhadap setiap pelanggaran.
Selanjutnya, Capt. Hermanta juga mengingatkan para petugas kiranya secara intensif memberikan sosialisasi serta informasi yang komunikatif kepada masyarakat, sehingga masyarakat benar-benar memahami perihal angkutan laut natal dan tahun baru ini.
"Secara internal sesama petugas juga harus saling meningkatkan komunikasi yang harmonis untuk memperlancar tugas pelayanan kepada masyarakat yang akan mudik," ujarnya.
Sebagai informasi, penyelenggaraan Angkutan Laut Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020 ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Desember 2019 sampai dengan 8 Januari 2020.
Bersamaan dengan penyelenggaraan angkutan laut Nataru ini, dilakukan pula kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut melalui Posko Terpadu Angkutan Laut Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Tanjung Priok, yang merupakan bagian dari Posko Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru Terpadu Kementerian Perhubungan.