Reses Perdana, Fraksi PSI DKI Kembalikan Dana ke APBD Rp 752 Juta
“Selama reses di November, Fraksi PSI telah menemui lebih dari 11.600 warga Jakarta," kata Ketua Fraksi PSI DKI Idris Ahmad
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta telah menyampaikan laporan penggunaan dana resesnya ke Sekretariat Dewan di Kebon Sirih, Kamis (19/12/2019).
Tercatat dalam kumpulan laporan tersebut, dari total fasilitas dana reses sebesar 2,44 miliar Rupiah, Fraksi PSI Jakarta hanya menggunakan 1,68 miliar Rupiah saja dan memastikan 752 juta Rupiah sisanya kembali ke APBD.
Baca: 631 Peserta Nikah Massal Dapat Mahar Cuma-cuma Senilai Rp1 Juta
“Selama reses di November, Fraksi PSI telah menemui lebih dari 11.600 warga Jakarta. Keluhan-keluhan yang disampaikan warga membuat kami semakin sadar betapa rakyat sangat membutuhkan kerja nyata anggota DPRD khususnya di DKI. Kami catat semua yang menjadi keluhan warga untuk kami perjuangkan di ruang rapat tiap Komisi di DPRD DKI,” kata Ketua Fraksi PSI DKI Idris Ahmad dalam keterangannya, Jumat (20/12/2019).
Selama rangkaian reses dari tanggal 4 sampai 19 November itu, delapan anggota Fraksi PSI telah menjelajah ke 102 titik lokasi di Jakarta.
Banyak keluhan warga yang didapatkan, mulai dari pelayanan birokrasi yang lambat, pelayanan BPJS kesehatan yang belum maksimal, hingga keluhan warga yang belum mendapatkan Kartu Jakarta Lansia (KJL) meski sudah didata.
Sekretariat DPRD menganggarkan 305 juta Rupiah bagi tiap anggota DPRD.
Mekanisme turunnya dana anggaran reses ini adalah DPRD memberikan dana sekitar 80 persen atau Rp 224 juta di awal, kemudian sisa dana diberikan setelah anggota dewan menyerahkan laporan kegiatan resesnya.
Dari total Rp 2.441.085.840 yang disiapkan untuk Idris dan kawan-kawan, Fraksi PSI hanya menggunakan 1,68 miliar Rupiah, antara lain digunakan untuk biaya tenda, kursi, sound system, konsumsi, snack, dan alat tulis.
“Sejak awal PSI sudah berkomitmen siap kerja dan siap diawasi. Begitu juga terkait dengan dana reses. Semua uang yang dianggarkan dari APBD kami pertanggungjawabkan. Jika ada sisa, kami kembalikan lagi ke APBD,” lanjut Idris.
Idris menjelaskan juga reses yang dilakukan kemarin ini terjadi bersamaan dengan pembahasan anggaran di DPRD DKI.
Akibatnya, Fraksi PSI harus menyeimbangkan waktu persiapan pembahasan anggaran dan waktu reses yang berjalan sekaligus.
“Terus terang kami harus fokus menyiapkan bahan pembahasan anggaran. Kami tidak mau reses yang tidak maksimal dan akhirnya malah menghamburkan uang. Kalau ada titik reses yang sulit terlaksana karena berbenturan dengan agenda rapat, lebih baik tidak dilakukan dan dananya dikembalikan,” kata Idris.
Idris menambahkan bahwa di tengah defisit APBD yang terjadi, PSI merasa perlu melakukan penghematan anggaran. Melihat banyak kegiatan rehabilitasi sekolah dan fasilitas olahraga yang dicoret, Fraksi PSI pun perlu turut menghemat anggaran dan tidak menghabiskan dana reses yang disediakan.