Komite Seni Budaya Nusantara dan Teater Wayang Indonesia Gelar Wayang Orang Srikandi Mustokoweni
Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) bekerja sama dengan Theater Wayang Indonesia (TWI) menggelar pertunjukan Wayang Orang Srikandi Mustokoweni
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) bekerja sama dengan Theater Wayang Indonesia (TWI) menggelar pertunjukan Wayang Orang Srikandi Mustokoweni di Gedung Pewayangan Kautaman, TMII, Jakarta, Minggu (22/12/2019).
Event ini merupakan pentas wayang orang kedua yang diselenggarakan KSBN setelah pertunjukan Wayang Orang Srikandi Mustokoweni di Rabbat, Maroko, Juli lalu.
Menurut Ketua Umum KSBN, Hendardji Soepandji, pihaknya komitmen untuk menggelar event-event warisan leluhur demi menjaga kelestarian budaya, khususnya kesenian wayang orang.
Selain itu, dengan pagelaran ini, KSBN juga ingin membuka wawasan masyarakat bahwa seni tradisi wayang orang sangat indah dan memiliki filosofi yang teramat dalam.
"Kami mengembangkan kesenian wayang orang ini agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Kami juga berharap penonton mendapatkan hikmat di balik cerita dalam wayang ini," ungkap Hendardji yang turut berperan sebagai Begawan Kolosappo.
Hendardji menambahkan, pihaknya mengangkat cerita Srikandi sebagai salah tokoh pejuang dalam pertunjukan wayang orang ini karena Srikandi adalah seorang ibu. Karena itu, pertunjukannya pun digelar sebagai salah satu kegiatan memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
Yang menarik, pentas wayang orang Srikandi Mustokoweni ini sendiri didukung 49 pemeran dari berbagai elemen seni di Indonesia. Belum lagi dukungan penari-penari lainnya, sehingga jumlahnya mencapai 80 orang.
"Sasaran dari event ini tentunya adalah komunitas pencinta dan pemerhati seni tradisional, khususnya wayang orang. Termasuk juga siswa-siswa SMA, mahasiswa, dan masyarakat yang memiliki ketertarikan dengan wayang orang. Tapi intinya, dengan event ini, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk sama-sama berjuang melestarikan budaya leluhur bangsa, sehingga seni wayang orang seperti ini tidak lekang dimakan usia," ujar Hendardji.
Ketua Umum Pagelaran Wayang Orang Srikandi Mustokoweni, Nuniek Y. Tri Wahyuni menambahkan, pagelaran ini dibangun dengan kesadaran untuk mencintai budaya bangsa yang dikemas dengan seni pertunjukan yang menarik.
Harapannya, tentu menarik penonton baru, terutama dari generasi muda yang mencari hiburan alternatif.
"Ini upaya kami melestarikan budaya bangsa. Bahkan, kami turut melibatkan generasi muda dalam kegiatan wayang orang ini agar mereka bisa lebih paham budayanya sendiri," jelas Nuniek yang berperan sebagai Dewi Srikandi dalam pertunjukan wayang orang itu.
Yang pasti, KSBN menggelar kegiatan-kegiatan seperti sebagai komitmen untuk mengawal UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Karena itu, berbagai event digelar KSBN baik level nasional maupun internasional. Bahkan, KSBN juga aktif mengikuti berbagai lawatan budaya di berbagai negara. Tahun ini saja, KSBN melakukan lawatan budaya setidaknya ke empat negara, yakni Aljazair, Maroko, Kroasia, dan Filipina.
"Tahun depan kami juga sudah mengagendakan lawatan budaya ke empat negara di Amerika Selatan, yakni Brasil, Uruguay, Argentina, Chile," kata Hendardji.
Dia menambahkan, pada Mei 2020 KSBN juga akan turut terlibat dalam kegiatan Napak Tilas 500 Tahun Ekspedisi Magelhaens yang dimulai di Sevilla, Spanyol.