Kemesraan Ruben dan Eda Saat Menanti Kereta di Stasiun Gambir
tiba di stasiun Gambir pada pukul 15.00. Dengan membawa koper besar dan beberapa tas kecil, mereka dengan sabar duduk di kursi tunggu.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Magang Muhammad Alberian Reformansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mendekati liburan akhir tahun, para perantau di Jakarta berbondong-bondong memenuhi transportasi umum jarak jauh. Mulai dari bus, kereta, kapal, pesawat, masing-masing tiketnya terjual habis.
Stasiun Gambir, salah satu stasiun kereta api jarak jauh tentunya sudah mulai padat. Pemudik mondar-mandir di tempat tunggu, sambil mendorong koper dan kardus berisi barang bawaan.
Porter pun siap sedia di segala sudut, menawarkan jasa mereka untuk membantu membawa barang bawaan pemudik hingga naik kereta.
Ditengah keramaian itu, Ruben (70) dan Eda (68) tengah duduk menanti kereta tujuan Surabaya. Eda baru saja membuka kudapan untuk ia makan, sambil menyuapi suaminya, Ruben. Kemesraan mereka pun menghiasi keramaian Stasiun Gambir.
Pasangan suami istri tersebut menanti sejak pukul 12.30. Mereka hendak pergi ke Surabaya dengan kereta Sentani yang tiba di stasiun Gambir pada pukul 15.00. Dengan membawa koper besar dan beberapa tas kecil, mereka dengan sabar duduk di kursi tunggu.
"Dari Bekasi macet itu, kita berangkat dari sana jam 11, sampai sini 12.30," kata Eda sambil memegang tangan Ruben di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (23/12/2019).
Baca: 10 Tempat Wisata di Jogja untuk Liburan Natal dan Tahun Baru, Ada Glamping hingga Sky View
Kedua pasangan tersebut rela berpergian jauh ke Surabaya untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga disana. Hal itu memang merupakan tradisi keluarga Ruben dan Eda setiap tahunnya.
"Ada adik bapak (saya) yang paling bungsu, yang masih hidup dari 6 bersaudara, kami (keluarga) semua kumpul disana," ujar Ruben.
Baca: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Stasiun Gambir Mulai Dipadati Penumpang Kereta Api
Ketika mereka sampai, suasana stasiun sudah padat dengan pemudik. Tentunya hal tersebut dimaklumi mereka berdua. "Jelas sudah padat," kata Eda.
"Tetapi dari (yang) dulu-dulu masih mendingan ini, lebih enak sekarang lah (suasana stasiunnya)," tambah Ruben.
Dari segi harga dan ketersediaan, mereka menilai sudah cukup memuaskan. Dari layanan yang ramah hingga ketersediaan tiket, Ruben dan Eda puas dengan kinerja jasa transportasi kereta nasional tersebut. "Waktu pesan tiket kami diterima dengan baik, walaupun dari segi harga memang agak mahal," kata Ruben.
"Kami ingin cobain (naik kereta), katanya (pelayanannya) bagus, maka kami coba naik kereta," Eda menambahkan.
Baca: Libur Nataru, Penumpang KA di Stasiun Gambir Diprediksi Meningkat 7 Persen
Baca: Jelang Libur Nataru 2020, Menhub Ungkap 48 Persen Masyarakat Lebih Memilih Gunakan Mobil Pribadi
Sambil menunggu hingga kereta Sentanu datang, mereka duduk berdua, saling berbagi kasih sayang. Tak peduli dengan canda tawa anak-anak kecil yang bermain di belakang kursi mereka maupun keramaian stasiun, mereka saling mengasihi bak Romeo dan Juliet.