Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegawai PT KAI, Pelaku Raup Keuntungan Sebesar Rp 140 Juta

Polda Metro Jaya berhasil meringkus FTS (25) dan IL (57) dalam kasus penipuan berkedok rekrutmen pegawai PT KAI.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegawai PT KAI, Pelaku Raup Keuntungan Sebesar Rp 140 Juta
Tribunnews.com/Lusius Genik
Pelaku FTS dan IL penipuan berkedok rekrutmen PT KAI ditahan di Polda Metro Jaya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya berhasil meringkus FTS (25) dan IL (57) dalam kasus penipuan berkedok rekrutmen pegawai PT KAI.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pengungkapan kasus bermula dari adanya laporan polisi yang dibuat oleh 19 orang korban.

Menurut keterangan Yusri, dari para korban yang melapor, kedua pelaku berhasil meraup keuntungan sebesar Rp 140 Juta dari tindak penipuan berkedok rekrutmen kerja tersebut.

"Kerugiannya sekitar 140 juta yang dialami 19 orang korban yang melaporkan. Nanti terus kita akan dalami lagi ya kita kan cek aset-asetnya," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).

Baca: Polisi Ringkus Dua Tersangka Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegawai PT KAI

Lebih lanjut, Yusri mengungkapkan kedua pelaku memanfaatkan uang hasil penipuan tersebut untuk berfoya-foya.

Selanjutnya pihak kepolisian akan segera mendalami kasus dan memeriksa aset kedua pelaku penipuan yang berhasil diringkus tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kita akan memeriksa semua aset-aset, rekening yang masuk kepada pelaku ini. Terakhir disampaikan bahwa uang yang sudah masuk ini dipakai habis oleh pelaku untuk berfoya-foya," tutur Yusri.

Untuk informasi kedua pelaku memperdayai para korbannya dengan mencatut tiga nama pejabat aktif di PT KAI. Nama jabatan yang dicatut di antaranya adalah Direksi, HRD, dan Vice President aktif PT KAI.

Bermodal nama pejabat tersebut, pelaku menjanjikan para korban yang tertipu dengan iming-iming akan menjadi pegawai PT KAI tanpa seleksi.

"Dicatut namanya berbeda-beda (jabatan) agar meyakinkan korban. FTS mencatuk tiga nama dengan tiga hp dan nomor yang berbeda. Korban dijanjikan masuk PT KAI dapat jabatan tanpa tes," tutur Yusri Yunus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas