Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Merasakan Natal di Gereja Santa Clara Bekasi Utara, Setelah 20 Tahun Beribadah di Ruko

Stasi Yohanes Pemandi resmi menjadi paroki baru dengan nama Paroki Bekasi Utara Gereja Santa Clara pada 1998.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Merasakan Natal di Gereja Santa Clara Bekasi Utara, Setelah 20 Tahun Beribadah di Ruko
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Misa malam Natal pertama di Gereja Santa Clara, Bekasi Utara, Selasa (24/12/2019) dipimpin oleh Romo Anselmus Haloho. 

Masuknya laron-laron ini membuat warga terganggu.

Mereka harus kipas-kipas dengan kertas misa agar laron tidak hinggap di kepala mereka.

Bubaran gereja, warga tampak asyik bercengkerama satu sama lain. Mereka saling mengucapkan selamat Natal hingga berbagi cerita, kembali mengenang masa-masa Natalan di ruko.

Di sudut gereja yang lain, gua maria tampak dipenuhi umat yang mengucap syukur serta memanjatkan doa. ‎Umat lainnya asyik swafoto di pohon Natal yang terbuat dari barang bekasi.

Begitulah suasana natal di Gereja Santa Clara, hikmat dan penuh haru. Siapa yang menyangka pembangunan gereja yang sempat didemo itu kini berdiri kokoh.

Dahulu, untuk meredam demo yang terjadi berkali-kali hingga rusuh dan menimbulkan korban luka. Pihak gereja berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi, Kepolisian, dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).

Banyak pihak menyayangkan aksi demo karena perizinan mendirikan gereja sudah keluar pada 15 Juni 2015 setelah diajukan sejak 2013. Gereja Santra Clara yang berdiri di atas tanah seluas 6.500 meter persegi ini tidak ilegal.

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui Gereja Santa Clara semula adalah sebuah stasi bernama Yohanes Pemandi ‎yang terletak di wilayah Seroja dari Gereja Santo Arnoldus Janssen, Paroki Bekasi.

Stasi Yohanes Pemandi resmi menjadi paroki baru dengan nama Paroki Bekasi Utara Gereja Santa Clara pada 1998.

Sebelum bangunan Gereja Santa Clara yang baru resmi berdiri, umat Katolik di Bekasi Utara harus menggunakan sejumlah ruko di Perumahan Taman Wisma Asri untuk beribadah.

Lebih dari 20 tahun, umat Katolik disana harus beribadah di ruko dengan kapasitas terbatas, jauh lebih kecil dari jumlah umat yang ada.

Izin mendirikan bangunan baru terbit pada Juli 2015, namun berbagai penolakan harus dihadapi oleh umat Katolik disana.

Beberapa kali gereja didemo bahkan hingga berujung bentrokan. Tepat pada 11 Agustus 2019, Gereja Santa Clara diresmikan, bersamaan dengan peringatan HUT ke-21 Gereja Santa Clara Paroki Bekasi Utara.

Per 1 Agustus 2019, umat Santa Clara mencapai 8.515 jiwa, tersebar di Kecamatan Bekasi Utara. Paroki ini digembalakan oleh tiga imam dari OFM Kapusin Provinsi Medan.

Gereja Santa Clara menjadi satu-satunya ‎gereja Katolik di Kecamatan Bekasi Utara dengan 13 wilayah dan 63 lingkungan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas