Kisah Rustam Asal Purbalingga Memilih Berdagang Asongan Meski Pembuluh Darahnya Retak
Tak peduli dengan pembuluh darahnya retak, Rustam (56) tetap melanjutkan hidup sebagai pedagang asongan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Tak peduli dengan pembuluh darahnya retak, Rustam (56) tetap melanjutkan hidup sebagai pedagang asongan.
Pria asal Purbalingga, Jawa Tengah, sejak puluhan tahun lalu sudah merantau ke ibu kota.
Kondisi fisik yang saat itu sehat dan bugar, dimanfaatkan Rustam untuk bekerja giat setibanya di Jakarta sekitar tahun 1980-an.
Ia mengawali karier pertamanya sebagai office boy (OB) di kawasan Jakarta Pusat.
Selama dua tahun Rustam bekerja sebagai petugas kebersihan di Sekertariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI).
• Tutupi Jasad Ibu Membusuk 7 Hari, Sang Anak Ngamuk Diprotes Warga yang Terusik
"Saat itu gajinya masih Rp 29 ribu per bulan. Saya masih ingat betul karena ijazah saya juga cuma sampai SMP saja," cerita Rustam di Jakarta Timur, Selasa (31/12/2019).
Tepat di tahun kedua, Rustam terpaksa mengundurkan diri akibat tak memiliki biaya.
"Berhentinya saya itu karena pada saat itu saya enggak punya biaya sevesar Rp 60 ribu."
"Jadi waktu itu ada kegiatan. Intinya saya enggak ikut lah. Akhirnya mengundurkan diri," sambungnya.