Atasi Banjir, BPPT Akan Modifikasi Cuaca dan Alihkan Hujan ke Selat Sunda
Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT) akan merencanakan menurunkan hujan di Selat Sunda atau Lampung.
Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah akan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menanggulangi bencana banjir di wilayah Jabodetabek.
Dikutip dari laman resmi BNPB, bentuk dari penerapan teknologi modifikasi cuaca yaitu melakukan percepatan penurunan hujan.
Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT) akan merencanakan menurunkan hujan di Selat Sunda atau Lampung.
Bila arah angin selama proses penurunan hujan tersebut berhembus ke arah timur, hujan akan diturunkan ke waduk-waduk seperti di Jatiluhur dan Jati Gede.
Dalam program dan rencana teknologi modifikasi cuaca tersebut, nantinya akan dibantu bersama dengan BNPB dan TNI.
Dengan mengerahkan 2 jenis pesawat dengan tipe CN295 dan Casa.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan, prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga 7 hari ke depan.
"Potensi hujan lebat 2-7 januari di jabodetabek,” ucapnya.
Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan.
Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.
Diketahui, banjir masih mengepung wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya hingga Kamis (2/1/2020).
Selain menimbulkan kerusakan, banjir juga menyebabkan 16 korban meninggal dunia.
Demikian data yang dirilis dikumpulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 07.59 WIB.
Korban meninggal terbanyak yaitu delapan orang berasal dari Jakarta.
Sementara sisanya berasal dari Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
Sebanyak 16 korban ini meninggal disebabkan hipotermia, tersengat listrik, tenggelam, tertimpa longsoran, hingga terseret arus banjir.
Dikutip dari situs resmi, BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah.
Ribuan Warga Mengungsi
Hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota pada saat malam pergantian tahun membuat sejumlah wilayah Jakarta terendam banjir.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada 31.232 warga yang mengungsi di 269 lokasi pengungsian.
"Data tersebut data pukul 19.00, tanggal 1 Januari 2020. Saat ini masih update data," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Ridwan saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2020) dikutip dari Kompas.com
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, 31.323 pengungsi berasal dari 158 kelurahan yang terendam banjir.
Berikut pengungsi per Rabu (1/1/2020), pukul 19.00 WIB:
1. Jakarta Pusat: 310 pengungsi di 2 lokasi pengungsian, berasal dari 22 kelurahan
2. Jakarta Utara: 1.515 pengungsi 23 lokasi pengungsian, berasal dari 13 kelurahan
3. Jakarta Barat: 10.586 pengungsi di 97 lokasi pengungsian, berasal dari 30 kelurahan.
4. Jakarta Timur: 13.516 pengungsi di 99 lokasi pengungsian, berasal dari 65 kelurahan.
5. Jakarta Selatan: 5.305 pengungsi di 48 lokasi pengungsian, berasal dari 28 kelurahan.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)