Cerita Banjir Jakarta: Gunakan Ini, Warga Kampung Pulo Mengungsi Gendong Anak Tidur di Emperan
DKI Jakarta dikepung banjir sejak tahun baru 2020, di wilayah Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Barat, tampak warga masih bergelut dengan banjir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Cerita Banjir Jakarta: Gunakan Ini, Warga Kampung Pulo Mengungsi Gendong Anak Tidur di Emperan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prihatin-korban-banjir-warga-kampung-pulo-masih-terlantar.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - DKI Jakarta dikepung banjir sejak awal tahun 2020 alias kemarin Rabu (1/1/2020) hingga kini Kamis (2/1/2020).
Warga Jakarta pun terpaksa merayakan tahun baru yang kurang menyenangkan.
Di wilayah Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Barat, tampak warga masih bergelut dengan banjir.
![Banjir merendam rumah warga di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Warga bergotong-royong dengan dibantu petugas untuk mengevakuasi para korban banjir.](https://i.imgur.com/NrSk8AK.jpg)
Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV melalui tayangan Breakingnews Kompas TV, ketinggian air banjir masih fluktuatif.
Hujan masih mengguyur kawasan tersebut hingga pagi ini.
Dari tayangan tersebut, ketinggian masih banjir mencapai satu setengah meter hingga dua meter.
Diketahui, ada sekira 40 warga belum dievakuasi dan masih terjebak di rumah mereka.
Kondisi di Kampung Pulo pagi ini terlihat minim bantuan.
Pukul 05.00 WIB, tenda untuk mengungsi dari Dinas Sosial didirikan.
Terlihat dari tayangan itu pula, banyak masyarakat menunggu bantuan.
Mereka tampak terpaksa tidur di emperan toko menggunakan kain seadanya.
![Hingga pagi hari ini sebagian warga Kampung Pulo masih belum semuanya terevakuasi lantaran kendala yang terjadi seperti adanya hujan yang kembali mengguyur Jakarta dari semalam hingga pagi tadi Kamis (02/01/2020).](https://i.imgur.com/3EETMGo.jpg)
Ada pula warga yang terpaksa menggunakan tikar tipis untuk alas tidur.
Beberapa warga menggunakan plastik untuk menghalangi air hujan menetes ketubuh mereka.
Mereka menuturkan membutuhkan makanan dan minuman.
Satu di antara pengungsi yang terpaksa tidur di emperan toko itu, Ibu Iin terdiam di atas tikar.
Ia mengaku sudah sejak pukul 02.00 WIB dini hari hingga pagi ini berada di emperan toko tersebut.
"Proses evakuasi jam dua malam, ini belum ada yang bantu," tutur Ibu Iin.
"Ini anak-anak sudah pada tidur, berat mengendong anak anak," jelasnya.
"Pakai seadaanya untuk melindungi anak-anak dari guyuran hujan," tambahnya.
Ia berharap, bantuan cepat datang.
"Cepat-cepat ada yang bantuin selimut dan makanan," terangnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.