Soal Solusi Banjir Jakarta, Anies Baswedan Tanggapi Sindiran Menteri Basuki: Mohon Maaf Pak Menteri
Anies Baswedan menanggapi sindiran Basuki terkait normalisasi sungai Ciliwung, menurutnya banjir disebabkan karena tidak ada pengendalian air.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berbeda pendapat terkait pengendalian banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono memberikan sindiran kepada Anies Baswedan.
Saat itu Anies Baswedan disindir terkait normalisasi sungai Ciliwung yang tak terpenuhi sepanjang 33 km.
Sindiran itu lantas ditanggapi oleh Gubernur Anies Baswedan.
Menurut Anies Baswedan, banjir di Jakarta disebabkan karena tidak adanya pengendalian air yang masuk dari selatan ke Jakarta.
"Mohon maaf Pak Menteri, saya harus berpandangan karena tadi bapak menyampaikan selama air dibiarkan dari kawasan selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan,"
"Maka apapun yang kita kerjakan di kawasan pesisir termasuk di Jakarta tidak bisa mengendalikan airnya," jelas Anies, dilansir kanal YouTube KompasTV, Rabu (1/1/2020).
Selain itu, Anies juga menyampaikan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meninjau kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Maret 2019.
"Kita sudah menyaksikan di bulan Maret yang lalu di kawasan Kampung Melayu yang sudah dilakukan normalisasi itu pun mengalami banjir cukup ekstrem," ujar Anies Baswedan.
Anies menyampaikan penyebab terjadinya banjir karena pengendalian air yang kurang.
"Kuncinya ada pada pengendalian air, sebelum masuk ke kawasan pesisir,"
"Kita bersyukur bahwa sekarang Kementerian PUPR sedang menyelesaikan dua bendungan," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies menyebut jika dua bendungan sudah terselesaikan, volume air yang masuk di kawasan pesisir dapat dikendalikan.
Sehingga, menurut Anies jika volume air bisa dikendalikan, maka akan terbebas dari banjir.