Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hatinya Bergejolak Lihat Nasib Korban Banjir, Dokter Muda Ini Lakukan Aksi Nyata Ketimbang Nyinyir

seorang dokter umum berusia 30 tahun yang hendak menyalurkan bantuan atas nama pribadi ke posko bantuan logistik.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hatinya Bergejolak Lihat Nasib Korban Banjir, Dokter Muda Ini Lakukan Aksi Nyata Ketimbang Nyinyir
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Freddy Ferdian menyerahkan bantuan ke posko bantuan logistik bencana banjir di halaman Gedung Balai Kota, Jumat (3/1/2020) 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat (3/1/2020) pukul 13.07 WIB, terlihat dari kejauhan seseorang berjalan kaki dari arah gerbang masuk halaman Balai Kota DKI Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Kedua tangannya sibuk menenteng dua plastik besar dan satu tas berisi bungkusan-bungkusan salah satu toko retail.

Dia berjalan mengarah ke sebuah posko bantuan logistik bencana banjir yang berdiri di halaman Gedung Balai Kota.

Baca: 3 Hal yang Akan Dikerjakan Kemen-PUPR untuk Atasi Banjir di Jakarta, Jalankan Sesuai Arahan Presiden

Sambil berjalan menuju posko, ia sempat berhenti beberapa saat untuk mengubah posisi genggaman jinjingannya.

Ditemui Tribunnews.com di lokasi, ia mengenalkan diri sebagai Freddy Ferdian.

Freddy Ferdian menyerahkan bantuan ke posko bantuan logistik 99
Freddy Ferdian menyerahkan bantuan ke posko bantuan logistik bencana banjir di halaman Gedung Balai Kota, Jumat (3/1/2020).

Freddy ternyata seorang dokter umum berusia 30 tahun yang hendak menyalurkan bantuan atas nama pribadi ke posko bantuan logistik.

Berita Rekomendasi

Namun, ia harus menunggu beberapa saat di depan posko karena tak ada satupun petugas di lokasi.

Baca: 50 Truk Ayam Potong Asal Ciamis Tujuan Jakarta 2 Hari Tertahan di Bekasi Karena Banjir

Pintu tirai posko juga masih tertutup rapat.

Setelah 15 menit berselang, dua orang staf BPBD DKI berpakaian oranye menghampiri.

Kemudian Freddy menyampaikan maksud dan tujuannya kepada kedua staf tersebut.

"Saya mau memberikan bantuan, pak," ucap Freddy dengan logat khas Jawa.

Tiga kantung yang dijinjingan berisi dua karung beras merah masing-masing 2 kg, 1 buah bantal, 1 buah bedcover, 90 pis popok bayi, dan 39 pis popok dewasa.

Baca: Update Genangan Banjir di Jabodetabek, Sejumlah Wilayah Mulai Surut, Pantau Lewat Situs Ini

Freddy yang tinggal di kawasan Pramuka, Jakarta Timur ini sengaja datang ke posko logistik Balai Kota untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang tinggal sementara di pengungsian.

"Banyak orang-orang lihat berita terus mungkin nyalahin Gubernurnya. Mereka enggak bergerak tapi hanya nyinyir di media sosial," kata Freddy kepada Tribunnews.com.

Dia sadar, sikap nyinyir yang ditonjolkan publik di media sosial hanya sia-sia.

Nyinyir tak akan mengubah kondisi Jakarta.

Baca: Anies Baswedan Tak Kunjung Susul Ridwan Kamil & Wahidin Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Nyinyir juga tidak bisa memenuhi kebutuhan warga di pengungsian.

Freddy yang beragama nasrani ini senang rumahnya tidak kena banjir.

Tapi hatinya bergejolak ketika melihat pemberitaan di media, banyak rumah tertutup air, alat-alat rumah tangga hingga kendaraan rusak.

Belasan ribu warga harus mengungsi.

"Waktu aku lihat berita itu, saya tergerak hatinya, kita sesama masyarakat harus melakukan suatu aksi tindakan kasih yang nyata."

"Melihat berita ada banjir, aku enggak kena, aku happy, aku selamat, aku bersyukur pada Tuhan. Tapi apa sih dampak yang kamu lakukan untuk masyarakat, wujud kasih apa yang diberikan kepada masyarakat. Itu seolah bersuara di hatiku," tutur dia.

Freddy yang sedang menyelesaikan gelar dokter spesialisnya ini mengungkap motivasi untuk membantu sesama yang mungkin banyak orang menganggapnya klise.

"Motivasi saya mungkin klise, saya umat nasrani kemarin habis merayakan Natal identik dengan kasih. Banyak diantara kita umat kristiani merayakan Natal, aku bersuka cita merayakan hari besarku."

"Tapi mereka tidak menunjukan kasihnya benar-benar kepada sesama mereka. Tahun baru kan berdekatan dengan momen Natal, ketika ada saudara kita sesama manusia tertimpa bencana kenapa enggak kita coba bantu daripada sekedar kita mengkritik sesuatu yang tidak bisa kita ubah."

"Gubernurnya mungkin sedang berusaha dengan cara lain, kita aksi apa sih yang bisa kita coba lakukan," katanya.

Jumlah pengungsi berkurang

Jumlah pengungsi yang wilayahnya terdampak banjir makin berkurang.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, pada Jumat (3/1) total pengungsi tercatat tinggal 12.491 jiwa dari semula 31 ribu.

"Jumlah pengungsi DKI Jakarta sudah berkurang dari sebelumnya sekitar 31 ribu menjadi 12.491 jiwa," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta M. Ridwan kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).

Baca: DPR Minta Gubernur DKI Kebut Normalisasi Sungai

Secara total, 23 kecamatan, 53 kelurahan, 199 Rukun Warga (RW), dan 545 Rukun Tetangga (RT) terdampak genangan air pasca guyuran hujan yang melanda ibu kota sejak Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1) siang.

Sebanyak 2.614 kepala keluarga, yang terdiri dari 12.491 jiwa terpaksa harus mengungsi karena air merendam wilayah rumah mereka. Pemerintah menyiapkan 84 lokasi pengungsian untuk mereka tinggal sementara.

Baca: Cegah Anak-anak Korban Banjir di Jakarta Trauma, Kemensos Beri Bantuan Psikososial di Pengungsian

Adapun jumlah pengungsi terbanyak berada di wilayah Jakarta Timur dengan 5.412 jiwa.

Untuk lebih jelasnya, berikut rincian jumlah pengungsi di lima wilayah kota administrasi Jakarta.

1. Jakarta Pusat
3 Kecamatan 
3 Kelurahan 
19 RW 
51 RT 
Ketinggian air awal 120 cm 
Saat ini 30 cm
Jumlah kepala keluarga 330
Jumlah jiwa 1700 orang
Lokasi pengungsi 10

2. Jakarta Utara
2 Kecamatan 
5 Kelurahan 
25 RW
44 RT
Ketinggian air 100 cm
Ketinggian air saat ini 50 cm
Jumlah kepala keluarga 20
Jumlah jiwa 571
10 lokasi pengungsian

3. Jakarta Barat
6 Kecamatan 
18 Kelurahan 
77 RW
221 RT
Ketinggian air 2 m
Saat ini 70 cm
Jumlah kepala keluarga 625
Jumlah jiwa 1.554

4. Jakarta Selatan 
6 Kecamatan
12 Kelurahan
31 RW
55 RT 
Ketinggian air 200 cm
Ketinggian air saat ini 60 cm
Jumlah kepala keluarga 504
Jumlah jiwa 3.254
25 lokasi pengungsian

5. Jakarta Timur 
6 Kecamatan 
14 Kelurahan
47 RW 
174 RT
Ketinggian air 310 cm
Ketinggian air saat ini 70 cm
Jumlah kepala keluarga 1.165
Jumlah jiwa 5.412
34 lokasi pengungsian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas