Kisah Penyelamatan Bayi Sarah: Dua Hari Terjebak Banjir Hebat di Perumahan Ciledug Indah
Perumahan Ciledug Indah I merupakan wilayah terburuk terdampak banjir dengan kedalaman lebih 3 meter.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah terjebak dua hari di antara banjir, akhirnya petugas bersama warga berhasil mengevakuasi bayi tiga bulan bernama Sarah dari rumah warga di Jalan Surya 2, Blok B no 14, Perumahan Ciledug Indah 1, Pedurenan, Kota Tangerang, Banten, hari Kamis (2/1/2020) sore.
Lurah Pedurenan Ashari Hermawan mengatakan, sejumlah petugas berhasil menjangkau titik rumah orang tua bayi yang berada cukup terpojok di Perumahan Ciledug Indah 1.
Perumahan tersebut merupakan wilayah terburuk terdampak banjir dengan kedalaman lebih 3 meter.
"Kini, bayi sudah berada di Posko Masjid Jami Al Irsyad dalam kondisi sehat bersama kedua orangtuanya," kata Ashari, Kamis (2/1/2020).
Kondisi bayi tersebut dalam keadaan baik dan telah ditangani tim PKK Kota Tangerang. Demikian juga dengan sang ibu.
"Ketua PKK sudah datang dan menangani langsung sang ibu dan bayinya. Memastikan kesehatan dan psikis bayi serta sang ibu dalam kondisi sehat,” kata dia.
Ashari mengatakan, sejak awal personel di lapangan sudah mengajak korban banjir untuk dievakuasi. Namun, banyak dari mereka tidak mau dievakuasi saat banjir masih dalam kondisi aman dengan sejumlah alasan.
Namun, tak dinyana, lama dan lebatnya hujan mengakibatkan air yang mengelilingi rumah-rumah semakin tinggi. Lantas, para warga yang semula menolak dievakuasi menjadi panik dan minta dievakuasi.
Penyelamatan terhadap bayi yang menjadi korban banjir juga terjadi di wilayah Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, pada Rabu, 1 Januari 2019.
Bayi bernama Wulan berhasil dievakuasi petugas kepolisian dari rumahnya yang terendam banjir setinggi 3 meter di Jalan Kali Sunter, RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu.
Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal membagikan cerita upaya petugas dalam mengevakuasi bayi Wulan melalui dokumentasi video.
Polisi menggunakan tangga lipat yang didirikan di atas karet perahu saat hendak menggapai korban yang berada di balkon lantai atas rumah. Sementara, air telah menutupi dinding lantai satu rumah tersebut.
Upaya evakuasi didahulukan kepada ibu bayi tersebut. Setelah berhasil menyelamatkan ibu hingga mendarat di perahu kerat, petugas berusaha mengevakuasi sang bayi.
Sang ayah bayi yang berada di balkon menyerahkan Wulan ke polisi tersebut. Selanjutnya, tubuh mungil Wulan diberikan ke polisi lain yang telah menunggu di atas perahu karet.