Kisah Penyelamatan Bayi Sarah: Dua Hari Terjebak Banjir Hebat di Perumahan Ciledug Indah
Perumahan Ciledug Indah I merupakan wilayah terburuk terdampak banjir dengan kedalaman lebih 3 meter.
Editor: Choirul Arifin

Pria asal Magelang Jawa Tengah itu mengatakan perasaan harunya juga dilatarbelakangi dirinya juga mempunyai anak yang masih berusia satu tahun empat bulan. Bahkan, ia sampai teringat anaknya saat proses evakuasi bayi Sabrina.
Ia mengungkapkan proses evakuasi terhadap bayi Sabrina sempat terkendala karena perahu karet yang dikayuhnya bersama tim tidak bisa mencapai warung tempat bayi berada.
Baca: Kebanjiran, Hakim PN Jakarta Pusat Bercelana Pendek dan Bersandal Jepit Naik Perahu Karet
Akhirnya, ia memutuskan turun ke air dengan kedalaman hampir 2 meter dan berenang menuju lokasi.
"Akhirnya saya turun ke air dan berenang menjemput bayi Sabrina di tengah kedalaman air yang mencapai hampir 2 meter. Ada sekitar 10 meter berenang menuju lokasi," ungkapnya.
Baca: Banjir Jakarta Jumat 3 Januari Mulai Surut, Update Tinggi Muka Air Berbagai Bendung & Kondisi Jalan
Deny sempat terkejut karena keluarga orang tua bayi memberikan sebuah keranjang berisi bayi saat berhasil menggapai balkon warung. Seketika perasaannya campur aduk saat manatap kondisi bayi tersebut.
"Saat itu saya agak berlinang lah air mata. Hati saya rasanya sedih, rasa haru dan bahagia campur aduk karena berhasil mengevakuasi Sabrina," ujarnya.
"Kasihan sekali itu bayi ada di posisi seperti itu, terjebak di antara kepungan banjir yang membahayakan nyawanya," sambungnya.
Selanjutnya, bayi yang berada di keranjang itu dibawanya dengan cara digendong di pundak menuruni tangga dan perlahan berjalan menuju perahu karet. (tribun network/gen/kps/dtc/coz)