Sekjen HMS Minta Pemprov DKI Segera Pulihkan Ekonomi Rakyat Akibat Banjir
Kondisi ini diperparah dengan situasi Negara Indonesia yang tengah berada dalam keadaan darurat ekonomi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), Hardjuno Wiwoho meminta pemerintah DKI Jakarta segera memulihkan ekonomi masyakarat DKI Jakarta yang porak poranda akibat banjir yang melanda daerah ini beberapa waktu lalu.
Hal ini sangat penting agar ekonomi rakyat tidak semakin terpuruk.
“Saya kira, yang paling urgent saat ini adalah memulihkan ekonomi rakyat. Warga DKI Jakarta saat ini sangat menderita. Harta benda mereka hancur akibat banjir,” ujar Hardjuno di Jakarta, Minggu (5/1/2020).
Menurutnya, pemulihan ekonomi rakyat paska banjir mutlak dilakukan.
Jika tidak maka kondisi ekonomi warga DKI Jakarta semakin terpuruk yang pada gilirannya menambah jumlah penduduk miskin di ibukota Negara ini.
Baca: Viral Analisis Banjir Jakarta, Bahas Kondisi di Bogor hingga Normalisasi Vs Naturalisasi Bagus Mana
Saat ini ujar Hardjuno, kondisi ekonomi global tengah bergejolak. Hal ini memberi tekanan yang sangat besar terhadap ekonomi Indonesia.
Kondisi ini diperparah dengan situasi Negara Indonesia yang tengah berada dalam keadaan darurat ekonomi.
“Di tengah tengah masyarakat sedang kesulitan, kita disuguhkan dengan perampokan uang negara secara sistemik, seperti kasus Jiwasraya yang hari hari ini telah membuat resah masyarakat,” jelasnya.
Belum lagi penerimaan pajak yang jauh daripada target.
Mengacu Undang-Undang No 11 tahun 2018 tentang APBN 2019, penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.786,37 triliun, termasuk penerimaan bea dan cukai.
Namun hingga Desember 2019, penerimaan perpajakan per November 2019 baru mencapai Rp 1.312,4 triliun (73,4%).
“Beban Negara sangat berat ditambah lagi dengan kasus pemberian subsidi bungan obligasi rekap eks BLBI kepada para bangkir serta kasus Century Gate yang belum juga tuntas,” terangnya.
Hardjuno mengaku merasakan dampak banjir yang melanda wilayah Jakarta.
Bahkan pegiat anti korupsi ini menderita kerugian miliran rupiah.
“Ini ujian yang cukup berat. Tetapi saya tetap istiqomah. Bahwa hidup, mati dan rejeki, semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Semoga kita semua mendapat kebaikan dan keberkahan, serta selalu dalam lindungan Allah SWT," ujarnya.
“Diluar sana banyak saudara saudara yang lebih susah akibat banjir kali ini, tidak hanya harta dan benda, nyawapun jadi korban,” tuturnya.