Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Percepatan Penanganan Banjir Disebut Tak Maksimal, Anies Baswedan: Mari Debat setelah Warga Tenang

Anies Baswedan menekankan saat ini bukan saat yang tepat untuk memperdebatkan penyebab banjir. Ia mengajak masyarakat untuk dapat lebih bersimpati.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Percepatan Penanganan Banjir Disebut Tak Maksimal, Anies Baswedan: Mari Debat setelah Warga Tenang
Instagram Anies Baswedan dan Instagram@jktinfo
Anies Baswedan menekankan saat ini bukan saat yang tepat untuk memperdebatkan penyebab banjir. Ia mengajak masyarakat untuk dapat lebih bersimpati. 

Anies pun kembali menekankan, perdebatan di masa-masa korban banjir masih belum dapat kembali ke rumahnya merupakan hal yang tidak semestinya.

"Di saat ada belasan ribu warga yang terdampak dari 10 juta penduduk kita, justru kita membicarakan hal yang tidak empatatik pada mereka," kata Anies.

Lebih lanjut, Anies menyebut jumlah air saat banjir yang baru saja terjadi sangatlah besar.

Bahkan, banjir pun melanda wilayah yang menjadi paru-paru ibukota.

"Faktanya air tadi jumlahnya luar biasa besar bahkan di tempat yang menjadi paru-parunya Jakarta seperti Ragunan, Halim, dan Monas," ungkap Anies.

"Halim banjir sampai airport tidak bisa dipakai, padahal itu ekosistemnya hijau, terbuka, artinya kemarin kita berhadapan dengan situasi yang ekstrim," sambungnya.

Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan, Jakarta Utara.
Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan, Jakarta Utara. (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Kendati demikian, Anies menekankan untuk tidak menyalahkan pihak manapun.

Berita Rekomendasi

"Kita tidak usah menyalahkan siapa-siapa," kata Anies.

"Saya katakan dari awal, kami akan bertanggung jawab dalam melakukan recovery, bertanggung jawab atas situasi ini, kita akan bertanggung jawab untuk membereskan," tambahnya.

Jumlah Pengungsi Telah Turun

Sejumlah warga korban banjir saat mengungsi di sepanjang jalur kereta api di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2019) Warga sengaja membuat tenda pengungsian di atas rel kereta api karena belum adanya posko. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah warga korban banjir saat mengungsi di sepanjang jalur kereta api di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2019) Warga sengaja membuat tenda pengungsian di atas rel kereta api karena belum adanya posko. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Menurut data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB 7 Januari 2020 pukul 06.00 WIB, genangan air hanya terlihat di dua titik wilayah yaitu Kabupaten Bogor 20 cm dan Jakarta Barat 20-60 cm.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menyebut dalam rilis resminya, terjadi penurunan jumlah pengungsi yang cukup signifikan.

Pengungsi yang semula berjumlah 36.419 jiwa, kini menjadi 14.535 jiwa. 

Akan tetapi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga sepekan kedepan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas