Komitmen Komunitas Plastik untuk Kebaikan Menyelamatkan Lingkungan dengan Megelola Sampah Plastik
#Komunitasplastikuntukkebaikanmemberikan sosialiasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah plastik yang baik di lingkungan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sebuah komunitas baru yang mengusung visi penyelamatan lingkungan dengan megelola sampah plastik yaitu #Komunitasplastikuntukkebaikan, mendapat apresiasi dari Wakil Walikota Tangerang Selatan, Drs Benjamin Davnie.
Benjamin Davnie saat hadir dalam acara ulang tahun posyandu Catalia ke 27 sekaligus peresmian gedung posyandu dan Fasilitas Umum (Fasum) diwilayah Semanggi II,kelurahan Cempaka putih, Ciputat timur Tangerang selatan.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat dari dinas permukiman wilayah provinsi Banten, wakil walikota tangsel,camat , lurah dan para staf serta jajaran pengurus RT dan RW hadir menjadi tamu undangan.
Davnie sangat mengapresiasi kehadiran KPUK dan mengatakan kegiatan KPUK sejalan dengan program pemerintah khususnya di bidang lingkungan karena sampah plastik yang dipilah dari rumah dan dikelola dengan baik bukan saja bernilai ekonomi, tapi mampu menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik yang dibuang sembarangan.
Baca: Pemprov DKI Kurangi 14 Persen Sampah Plastik Sekali Pakai Lewat Pergub
Baca: Plastik Dilarang, Ini Cara Kreatif Warga Thailand Bawa Belanjaan: Gunakan Ember, Guci hingga Gerobak
Baca: Relawan Godrej Indonesia Tumbuhkan Budaya “Upcycling” di Condet
"Bahkan untuk plastik botol ukuran besar bisa juga dimanfaatkan untuk pot tanaman organik sebagai alternatif kegiatan ibu-ibu PKK di Fasum yang sudah diresmikan ini," kata Benjamin, Kamis (9/1/2020).
#Komunitasplastikuntukkebaikan (KPUK) yang bermarkas di Legsoso Ciputat, siang itu hadir memberikan sosialiasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah plastik yang baik di lingkungan dan menjadikan sampa plastik botol sebagai sumber tambahan keuangan keluarga.
"Di musim banjir ini kebersihan lingkungan makin diperlukan. Kami sangat mengharapkan masyarakat disini sudah memilah sampah plastik dari rumah, mengumpulkan dan meminimalkan sampah botol plastik sampai saluran air, sungai bahkan ketempat sampah sekalipun," katanya.
Ini disebabkan sampah botol dan gelas plastik memiliki nilai ekonomis, bahkan dapat ditukar dengan sembako murah yang kami kelola.
"Kebetulan mobil sembako Kpuk juga hadir disini"ujar Rusmarnie, koordinator Komunitas Plastik Untuk Kebaikan.
Baca: Atasi Masalah Sampah Plastik, APP Kembangkan Kertas Kemasan Terbuat dari Bahan Daur Ulang
Baca: Gelorakan Cinta Laut pada Pelajar dan Mahasiswa, KKP Gelar Kemah Bhakti Pesisir di Sanur Bali
Baca: Rosa Vivien Ratnawati: Pembakaran Sampah Plastik Secara Terbuka Tidak Dibenarkan UU
Kehadiran mobil sembako keliling juga mendapat perhatian khusus dari masyarakat dan tamu-tamu yang hadir diacara peresmian Posyandi dan Fasum Catalia.
Selain menukarkan sampah plastik dengan sembako murah, warga juga sangat antusias berdiskusi tentang pemilahan sampah plastik. Tidak mau ketinggalan dengan warga,
Wakil walikota Tangsel yang juga Calon Walikota Tangsel mengutarakan niatnya untuk datang ke markas komunitas dan segera kordinasi dengan Kpuk untuk mensinergikan dengan program2 Pemda tangsel dengan berkunjung ke basecamp Kpuk di Dahu,legoso Tangerang.
“Kami membeli sampah bersih plastik dengan harga yang bersaing dan warga juga bisa menukarnya dengan sembako murah. Misanya beras pulen asli Karawang yang 1 liter harganya hanya Rp 8.500, gula 11.000 dan minyak 1 liter juga hanya 11.000," kata Supriati, anggota komunitas lain yang juga aktivis kesehatan.
Dengan cara ini, kata Yuli pihaknya berharap masyarakat makin semangat mengumpulkan sampah botol atau gelas plastiknya dan juga menyadari nilai ekonominya.
"Jadi plastik bukan untuk dimusuhi tetapi harus dikelola dengan baik,” ujar Yuli.