Dewi Tanjung: Kami Minta Pemimpin Tak Amanah Mundur
Dewi Tanjung beberapa kali menyinggung pandangan Anies Baswedan terkait ucapannya yang menyebut "air hujan turun ke bawah."
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP, Dewi Tanjung mengikuti aksi unjuk rasa (unras) massa Jakarta Bergerak.
Massa unras ini menuntut agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan segera mundur dari jabatannya karena gagal menanggulangi banjir.
Pantauan tribunnews.com pukul 15:29 WIB di patung kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, massa Jakarta Bergerak menggelar orasi dengan Dewi Tanjung menjadi sang orator aksi unjuk rasa.
Baca: Aksi di Balai Kota DKI Ricuh, Pendemo Anies Dilempari Botol Air Mineral dan Diteriaki Orang Gila
Dalam orasinya, Dewi Tanjung beberapa kali menyinggung pandangan Anies Baswedan terkait ucapannya yang menyebut "air hujan turun ke bawah."
Lebih lanjut, dengan lantang, Dewi Tanjung meminta tanggung jawab Anies Baswedan terkait janji politiknya dalam penanganan banjir.
Baca: Banjir Jakarta Dikaitkan Politik, Ade Armando: Ini Menunjukkan Anies Pemimpin yang Buruk
"Jakarta bebas macet, Jakarta bebas macet, dia menjanjikan kolam, ternyata kita (warga DKI Jakarta) kelelep," ujarnya dalam orasi yang dilakukan di patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Dewi yang viral karena berseteru dengan Novel Baswedan, juga menuntut agar Gubernur Anies Baswedan segera mundur dari jabatannya sebagai pria nomor satu di Jakarta.
Baca: Massa Kontra Lewat, Pendukung Anies Baswedan Turun Ke Jalan Namun Dihalau Polisi
Menurutnya, pemimpin yang tidak amanah dengan program yang dikampanyekan Anies ketika mengikuti kontestasi Pilgub DKI Jakarta, harus segera mundur.
"Turunkan Anies. Pemimpin yang tidak amanah harus mundur. Sebentar lagi dia harus mundur, karena dia tidak bisa memegang janjinya saat kampanye," ujarnya.
Baca: Nyaris Bentrok, Massa yang Minta Anies Baswedan Mundur Digeser Polisi ke Medan Merdeka Barat
"Anies Baswedan hanya bisa mengumbar janji. Baiknya bapak menjadi pujangga saja, jangan gubernur," ujarnya lagi.
Hingga berita ini rampung ditulis, orasi massa kontra Anies Baswedan masih melancarkan unjuk rasa di patung kuda Arjuna Wiwaha.
Baca: Kalau Tidak Betah Tinggalkan Jakarta kami Akan Membangun Jakarta Bersama Anis Baswedan
Pihak kepolisian pun turut berjaga dan mulai memadati kawasan orasi massa Jakarta Bergerak, guna mengantisipasi terjadinya bentrok antara massa yang pro dan kontra dengan Anies Baswedan.
Di tempat lain, orasi massa pendukung Anies Baswedan juga masih berlangsung di depan Balaikota Jakarta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.