Asisten Rumah Tangga di Pondok Kelapa Ditusuk OTK, Pelakunya Mengaku Seorang Kurir
Pelaku yang saat kejadian berpura-pura jadi kurir agar dibukakan pintu gerbang itu menusuk bagian perut Sarinem
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi kasus penusukan oleh orang tak dikenal (OTK) di Komplek Billy Moon, RT 06/RW 10, Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Korbannya adalah Sarinem (61), seorang asisten rumah tangga.
Pelaku yang saat kejadian berpura-pura jadi kurir agar dibukakan pintu gerbang itu menusuk bagian perut Sarinem dengan golok yang sudah dipersiapkan.
"Sebelumnya saya sudah muter-muter untuk patroli, tapi enggak melihat orang mencurigakan begitu. Warga lain juga enggak ada yang melihat," kata Hermawan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2020).
Menurutnya kondisi lingkungan Blok CH di Jalan Janur Raya tempat Sarinem bekerja cenderung sepi karena satu lajur jalan sudah ditutup atau buntu.
Hanya jalan mengarah ke luar wilayah Komplek Billy Moon dan ke Kalimalang, wilayah Kelurahan Pondok Kopi yang dapat dilintasi.
"Lokasi tempat kejadian itu di jalan yang buntu jadi sepi. Jadi motor sama mobil yang lewat di jalan yang sebelahnya, akses keluar komplek," ujarnya.
Hermawan menuturkan pedagang warung nasi dan rokok yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pun tak mengetahui kejadian.
Mereka baru tahu Sarinem ditusuk saat ART yang sudah bekerja sekitar empanadas tahun itu menghubungi bosnya kalau dia ditusuk.
Yakni sekira pukul 15.30 WIB kemarin saat warga berdatangan dan mendapati Sarinem dalam keadaan terkapar di bagian garasi rumah.
"Jujur, pasa saya datang itu korban sudah mau dibawa ke rumah sakit. Sudah naik motor, nah saya duduk di belakang korban biar enggak jatuh," tuturnya.
Pernyataan Hermawan dibenarkan, rekannya sesama petugas keamanan Komplek Billy Moon Sopian yang bertugas sebelum kejadian.
Sebelum waktu tugasnya berakhir pada pukul 14.00 WIB, Sopian bahkan mengawasi lingkungan sekitar RT 06 dari satu warung dekat lokasi.
"Tapi enggak ada seperti orang mencurigakan begitu, kalau pun ada pemulung atau orang dagang lain saya kenal. Saya baru pergi pas jam kerja saya habis," kata Sopian.