Sebut Tanjung Priok Miskin dan Kriminal, Yasonna Laoly Didesak Minta Maaf
"Kami mendesak bapak menteri meminta maaf dalam 2x24 jam secara terbuka di hadapan media," kata Kemal
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan warga Tanjung Priok menuntut Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta maaf secara terbuka.
Tuntutan itu merupakan buntut dari pernyataan Yasonna yang menyebut Tanjung Priok sebagai tempat kumuh dan sumber kriminal.
"Kami mendesak bapak menteri meminta maaf dalam 2x24 jam secara terbuka di hadapan media," kata Kemal di Gedung Kemenkumham, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Setelah sekitar tiga jam berunjuk rasa, 15 orang perwakilan massa aksi diizinkan masuk ke Gedung Kemenkumham untuk berdialog.
Namun, Kemal menyebut tidak ada dialog dan pihaknya hanya menyampaikan tuntutan.
"Kami tidak berhasil bertemu (dengan Yasonna). Tidak ada dialog di dalam. Jadi kami beri target 2x24 jam untuk meminta maaf," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com pukul 13.40, ratusan orang masih berunjuk rasa sambil membentangkan spanduk dan poster.
Sementara itu, puluhan petugas kepolisian masih berjaga dengan membentuk barikade.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Dalam 2X24 Jam, Massa Geruduk Kantor Yasonna Minta Menkumham Minta Maaf Labeli Negatif Tanjung Priok
Tanjung Priok kini aman dan modern
Koordinator aksi, Dimas, mengatakan Tanjung Priok bukan sarang kriminal seperti yang dikatakan Menkumham Yasonna Laoly.
Menurutnya, Tanjung Priok sangat terbuka bagi para pendatang dari wilayah lain.
Ia pun menyayangkan pernyataan Yasonna yang menyebut Tanjung Priok sarat akan kriminal dan kemiskinan.
"Bayangkan kalau pernyataan Pak Yasonna dilihat pengusaha, orang yang mau melamar kerja di Priok, pasti mereka pikir-pikir," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.