Sebut Tanjung Priok Miskin dan Kriminal, Yasonna Laoly Didesak Minta Maaf
"Kami mendesak bapak menteri meminta maaf dalam 2x24 jam secara terbuka di hadapan media," kata Kemal
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Baca: Sidang Lanjutan di PN Jakpus, Kivlan Zen Pakai Seragam TNI Lengkap dengan Tanda Pangkat Mayjen
Massa aksi pun meminta Yasonna mengklarifikasi pernyataan dan meminta maaf secara terbuka.
"Kalau stigma itu tidak dicabut, warga Priok akan sangat dirugikan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Diguyur Hujan, Warga Tanjung Priok Jakarta Selatan Lanjutkan Unjuk Rasa di Depan Kemenkumham
Polisi siagakan aparatnya
Polda Metro Jaya mengerahkan 200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa bertajuk ‘Aksi Damai 221 Priok Bersatu’ yang kabarnya akan dilakukan oleh warga Tanjung Priok pada Rabu (22/1/2020).
Aksi itu rencananya bakal berlangsung di depan Gedung Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Unjuk rasa ini diadakan buntut dari ucapan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yosanna Laoly yang menyebut daerah yang akrab dikenal sebagai kawasan pelabuhan itu sebagai lokasi yang rawan kriminalitas akibat kemiskinan.
Adapun rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi, kata Yusri, sifatnya situasional.
Baca: Ini Lokasi Tilang Elektronik untuk Pengendara Motor di Jakarta
"Kita terapkan berdasarkan kebutuhan di lapangan," ungkapnya.
Sebelumnya, beredar poster berisi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yosanna Laoly akan didemo oleh warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dalam poster yang beredar itu, aksi tersebut bertajuk Aksi Damai 221 Priok Bersatu, tidak jelas siapa atau dari kelompok mana mereka berasal.
Namun yang pasti poster tersebut menyerukan ajakan bagi seluruh warga Tanjung Priok yang merasa tersinggung dengan ucapan Yasonna untuk hadir di Kantor Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (22/1/2020).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.