Cerita ABK KM Perindo Bertahan Hidup Terombang-ambing di Laut Selama 12 Jam Tanpa Alat Bantu
Cara Samsul bertahan di tengah kerasnya ombak adalah dengan mengurangi beban di tubuhnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anak buah kapal (ABK) KM Perindo dikabarkan terjatuh dari atas kapal dan terombang-ambing selama 12 jam di perairan sebelah barat tenggara Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Kabar ABK bernama Samsul (29) terjatuh dari kapal diketahui pada Minggu (26/1/2020) pukul 18.00 WIB.
Baca: Kenang Semrawutnya Manajemen PT PAL, Jokowi: Sekarang Saya Senang Sudah Ada Perubahan
Dia ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan keesokan harinya, Senin (27/1/2020) sekira pukul 06.WIB.
Samsul pun bercerita bagaimana dia harus bertahan hidup selama 12 jam di tengah ganasnya ombak di perairan tersebut.
Baca: Jokowi Pimpin Ratas Strategi Pertahanan dan Alusista di Samping Kapal Selam Cakra-401
Pelajaran tentang bertahan hidup yang pernah didapatkan Samsul beberapa waktu lalu menjadi kunci keselamatannya setelah belasan jam menantang maut.
Bagaimana cerita tentang insiden jatuhnya Samsul dan caranya bertahan hidup? Tribunnews.com mengutip dari TribunJakarta.com yang telah merangkumnya.
Cara bertahan di ganasnya ombak
Selama 12 jam terombang-ambing di lautan, Samsul tak berpegangan pada benda apapun.
Samsul bisa bertahan di lautan selama berjam-jam tanpa apapun karena pernah mendapatkan pelajaran bertahan hidup.
Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan AKP Jupriono mengatakan, pelajaran itu ia dapatkan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) beberapa waktu lalu.
Kata Jupriono, cara Samsul bertahan di tengah kerasnya ombak adalah dengan mengurangi beban di tubuhnya.
"Ketika dia kecebur, dia langsung buka baju dan celananya supaya tidak jadi beban. Saat itu handphone nya ikut terbuang," jelas Jupriono.
Samsul bertahan dari Minggu pukul 18.00 WIB hingga Senin pagi pukul 06.00 WIB.