Jakarta Banjir Lagi, Ketua FAKTA: Perilaku Pemprov DKI Tak Ada Perubahan, Selalu Terlambat
Sejumlah wilayah Jakarta kembali terkena banjir setelah hujan deras sejak dini hari hingga pagi di Ibu Kota dan sekitarnya, Sabtu (8/2/2020).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah Jakarta kembali terkena banjir setelah hujan deras sejak dini hari hingga pagi di Ibu Kota dan sekitarnya, Sabtu (8/2/2020).
Hal tersebut pun memantik respons Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan.
Tigor menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum ada perubahan signifikan, terutama dari segi persiapan.
"Melihat banjir Jakarta hari ini, ternyata belum ada perubahan signifikan kesiapan Pemprov Jakarta. Masih saja warga Jakarta jadi korban, pemprov tetap tanpa persiapan secara baik," ujar Tigor melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews, Sabtu (8/2/2020).
Tigor menyebut warga tetap saja tidak mendapatkan informasi peringatan dini dan bantuan darurat sebagaimana mestinya agar bisa lebih ringan kerugian akibat banjir yang terjadi.
Baca: Jakarta Kembali Diterjang Banjir, Gubernur Anies Soroti Hujan Ekstrim Kawasan Hulu, Perintah Siaga
Baca: Prediksi Cuaca BMKG Hari Ini: Jakarta Diguyur Hujan Deras sejak Pagi hingga Banjir di Beberapa Titik
"Selalu terlambat dan tidak berbuat apa-apa untuk warganya, itulah perilaku Pemprov Jakarta dalam setiap kejadian banjir Jakarta di 2020," ungkap Tigor.
Tigor menyebut paling tidak banjir telah terjadi sebanyak empat kali di tahun 2020 ini.
"Tempat atau titik banjirnya pun selalu sama," ungkapnya.
Pemprov DKI disebut Tigor tidak memberi peringatan dan bantuan darurat.
"Aparat Pemprovnya pun sama saja tidak melakukan tugas memberikan informasi peringatan dini (early warning system) dan bantuan darurat (emergency response system) secara baik," ujarnya.
Hal ini membuat warga Jakarta kembali menjadi korban banjir tanpa ada pertolongan dan bantuan dari pemprovnya.
Perlu Sinergi dengan Pemerintah Pusat
Tigor menyebut penanganan banjir menjadi PR bersar bagi pemerintah.
Pemerintah pusat disebut Tigor harus turun tangan untuk penyelesaian masalah banjir.
"Perlu kerja sama Pemprov Jakarta dengan pemerintah pusat menjalankan tugas kewajibannya menolong Jakarta agar tidak selalu banjir," ungkap Tigor.
Tigor juga menilai diperlukan sikap siap siaga dari Pemprov Jakarta dalam menghadapi tiap ancaman banjir.
"Begitu pula berharap agar warga Jakarta diperhatikan dan dibantu agar ringan beban yang diterima akibat dampak banjir adalah tanggung jawab pemprov Jakarta," ungkap Tigor.
Menurutnya, pemerintah memiliki kewajiban melindungi setiap warga negaranya dari bencana atau kondisi buruk.
"Agar hidup nyaman manusiawi," ungkapnya.
Kondisi Banjir
Berdasar informasi dari Twitter TMC Polda Metro Jaya, pagi tadi hingga puku 08.32 WIB underpass Kemayoran, Jakarta Pusat mengalami banjir 5 meter.
Hal tersebut membuat semua jenis kendaraan bermotor tidak dapat melintasi underpass tersebut.
Sementara itu banjir setinggi hampir satu meter terjadi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Dilansir Kompas.com, hingga pukul 10.40 WIB, banjir yang hampir setinggi pinggang orang dewasa ini terjadi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, tepatnya dari PT Astra Honda Motor Sunter hingga kampus Kwik Kian Gie.
Banyak kendaraan memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan ke arah Tanjung Priok.
Mayoritas memilih memutar di putaran balik sebelum Gerbang Tol Sunter.
Namun, ada juga kendaraan yang memaksa menerjang hanya untuk masuk ke dalam pintu tol.
Mayoritas kendaraan yang menerjang banjir hanya jenis truk.
Sementara itu, banjir juga terpantau terlihat di wilayah Kelapa Gading.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Walda Marison)