Cerita Keluarga Korban Miras Oplosan di Ciracas: Tidak Bereaksi Saat Bola Mata Disentuh Dokter
Kakak sepupu Soni, Abdul Latip (41) mengatakan saudaranya sempat beberapa kali mendapat penanganan medis sebelum meninggal.
Editor: tribunjakarta.com
TRIBUNNEWS.COM, CIRACAS- Duka cita menyelimuti keluarga Deni (41) dan Soni (34) yang diduga tewas keracunan miras oplosan racikan pedagang warung jamu dekat Kantor Kelurahan Ciracas.
Deni meninggal pada Sabtu (8/2/2020) sekira pukul 02.00 WIB di rumah, sedangkan Soni pada Senin (10/2/2020) sekira pukul 05.00 WIB di RSUD Kecamatan Ciracas.
Kakak sepupu Soni, Abdul Latip (41) mengatakan saudaranya sempat beberapa kali mendapat penanganan medis sebelum meninggal.
"Mulai sakit pas ikut melayat ke rumah Deni hari Sabtu. Bilang detak jantungnya cepat dan napas megap-megap, enggak lama dibawa ke Klinik," kata Abdul di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/2/2020).
Nahas kondisi Soni yang sudah menggigil dan mengalami sakit perut kadung buruk sehingga tak lagi bisa ditangani klinik.
Soni lalu dibawa pulang hingga akhirnya Ketua RT setempat menyarankan pihak keluarga membawa almarhum ke RSUD Kecamatan Ciracas untuk dirawat.
"Akhirnya dibantu pak RT dibawa ke RSUD Ciracas, di sana memang langsung ditangani. Akhirnya dari hari Sabtu dirawat di sana," ujarnya
Baca: Warga Jepang di Kapal Pesiar Diamond Princess Bentuk Kelompok Korban Virus Corona
Baca: Perjalanan KRL ke Stasiun Kota Hanya Sampai Manggarai Selama 11 Hari Mulai 13 Februari, Ini Sebabnya
Baca: 136 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Corona, Begini Kondisi Penumpang Lain
Meski di RSUD Kecamatan Ciracas Soni mendapat penanganan maksimal, Abdul menuturkan saudaranya sudah terlambat ditangani.
Merujuk perbincangannya dengan dokter RSUD Kecamatan Ciracas yang menangani, harapan hidup Soni saat dirawat pada Sabtu (8/2/2020) tipis.