Wabah Chikungunya Hantui Warga Tangsel, 60 Orang di Pamulang Timur Terjangkit
"Ya kurang lebih ada 60-an lah di RW saya yang kena. Yang banyak di RT 3 dan 4 di RW 16," ujar Ajat di wilayahnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Tahun-tahun lalu enggak pernah. Yang gempar itu demam berdarah, chikungunya itu baru tahun ini," ujar Imbar di Serpong, Rabu (12/2/2020).
Imbar mengatakan, wabah cikungunya mirip dengan demam berdarah dengue (DBD), karena sama-sama ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
"Chikungunya sama DBD penyebabnya sama, aedes aegypti, nyamuk juga penyebabnya. Cuma dampaknya tidak sehebat demam berdarah. Kalau demam berdarah kan bisa sampai mati, kalau chikungunya tidak pernah sampai mati, dia infeksi hebat saja," paparnya.
Meski begitu, chikungunya tidak sampai berakibat kematian.
Imbar menjelaskan, gejala cikungunya membuat penderitanya demam, mengigau dan mengalami sakit pada bagian persendian.
"Panas tinggi banget, ngigau, ya sendi," jelasnya.
Penyembuhannya sendiri membutuhkan obat dari dokter yang disesuaikan dosisnya.
"Tergantung berobatnya sesaorang, kan dosis obat kalau 500 miligram, untuk berat 50 kilo, dia cepat reaksinya. Tapi kalau berat 80 kilo kan beda lagi," ujarnya.
Untuk pencegahan, Imbar menyarankan warga agar bersih-bersih lingkungan sekitar, utamanya dari genangan.
"Pertama itu kebersihan lingkungan, air genangan," jelasnya.
• Janda Muda Tepergok Berbuat Mesum dengan Berondongnya di Bumi Perkemahan
• Ondel-ondel di Jalanan Ibu Kota, Pemprov DKI: Prihatin Bos, Rendahkan Martabat Betawi
• Soal Pelarangan Pengamen Ondel-ondel, Pemprov DKI Tak Berani Beri Sanksi Tegas
Permintaan Anggota DPRD Tangsel
Jaya (60) warga terjangkit gejala chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangsel, Selasa (11/2/2020). (Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)
Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), dari Fraksi PSI, Alexander Prabu, memantau langsung kondisi kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) yang terjangkit wabah cikungunya.
Ia melihat langsung puluhan warga kampung yang lemas lantaran persendiannya sakit dan tak berdaya neraktivitas seperti biasa.
Menurut Alex, panggilan karibnya, virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti itu disebabkan karena lingkungan yang kotor.