Polemik Formula E di Monas, Sandiaga Uno Bicara soal Cagar Budaya hingga Keterpecahbelahan
Sandiaga Uno ikut menanggapi polemik gelaran balapan mobil listrik Formula E di kawasan Monumen Nasional ( Monas), Jakarta, pada 6 Juni 2020.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Namun, Sandi berharap pihak pro dan kontra, lebih mencairkan suasana dan menyambut baik.
![Sandiaga Uno di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, (09/02/2020).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sandiaga-uno-di-jakarta-convention-center-jcc.jpg)
Menurutnya, kesuksesan gelaran Formula E dapat menaikkan potensi Indonesia dalam menggelar ajang internasional lainnya.
"Saya melihat memang ada dampak keterpecahbelahan di antara kita, menanggapi sebuah niat menghadirkan formula ini."
"Saya melihat bahwa perlu sosialisasi sebuah perhelatan yang sangat besar."
"Buat Jakarta, buat Indonesia, juga menurut saya kalau dikerjakan dengan baik dengan sosialisasi yang baik, dengan mendapatkan akseptasi publik yang tinggi."
"Bisa di-support oleh semua elite pemeritah pusat, pemerintah daerah, Insya Allah ajang ini akan membawa kesuksesan," jelas Sandiaga Uno.
Kritikan Megawati
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mempertanyakan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang akan menggelar balapan Formula E di Monas.
Ia menegaskan, kawasan Monas merupakan cagar budaya yang harus dilindungi.
Baca: Gelar Formula E di Monas, Sekda DKI Ingin Indonesia Terkenal di Dunia dan Akhirat
Sehingga, pihak pemerintah wajib untuk melindungi kawasan tersebut.
"Monas itu di dalam keputusan, peraturan, itu adalah cagar budaya," ujar Megawati di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Rabu (20/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
![Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan penjelasan saat pengumuman kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). PDIP secara remsi mengumumkan 49 pasangan untuk diusung dalam Pilkada 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pdip-umumkan-calon-kepala-daerah-pilihannya-pada-pilkada-2020_20200219_205342.jpg)
Ketua Umum PDI Perjuangan ini pun menyayangkan keputusan dari Anies Baswedan tersebut.
Megawati mempertanyakan, mengapa Anies tak mencari tempat lain saja.
"Kenapa sih, mau bikin Formula E kenapa sih harus di situ? Kenapa sih enggak di tempat lain? Kan begitu. Peraturan itu ya peraturan," ungkapnya.
Baca: Soal Formula E, Pemprov DKI: Nggak Ada yang Mau Rusak Monas, Ini Membangun
Ia menyebut, Ir Soekarno telah berjuang untuk membangun kawasan Monas tersebut.
Menurutnya, Soekarno mencari dana sendiri untuk membangun Monas.
"Dulu ketika Bung Karno dilengserkan, Bung Karno itu cari uang sendiri. Beliau bilang, saya masih ingat, karena saya dengar," jelas Megawati.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Walda Marison) (Wartakotalive.com/Rizki Amana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.