Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir Jakarta Hari Ini, Tak Lagi Salahkan Bogor hingga Jumlah Korban
Berikut pernyataan Gubernur DKI Jakarta terkait Anies Baswedan terkait banjir di Jakarta. Bukan karena kiriman dari Bogor tetapi karane curah hujan.
Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
Saat memberi keterangan kepada wartawan, Anies enggan bicara banyak soal penyebab banjir yang menerjang Jakarta.
Pada awal pernyataan, Anies mengatakan, banjir yang terjadi pada Selasa pagi karena curah hujan yang tinggi, bukan karena aliran dari hulu di Bogor.
Seperti di Pintu Air Manggarai, sempat berada pada level Siaga I dan kini turun menjadi Siaga II.
Hal ini berbeda dari pernyataan Anies pada banjir awal tahun 2020 yang menyebut banjir Jakarta karena kiriman air dari Bogor.
Anies mengaku konsentrasinya saat ini pada penanganan korban banjir.
"Sekarang konsentrasi pada penanganan, cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan," ucap Anies saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa pagi, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Anies menyinggung ramalan BMKG pada Desember 2019 bahwa cuaca ekstrem akan terjadi hingga Maret 2020.
Anies enggan berkomentar lagi ketika ditanya mengenai antisipasi Pemprov DKI menghadapi cuaca ekstrem tersebut.
"Cukup," kata Anies sambil berjalan meninggalkan para wartawan.
Dua Warga Kelurahan Cipinang Melayu Tewas
Dua warga Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur dilaporkan tewas karena tersengat aliran listrik saat banjir terjadi.
"Korban jiwa ada dua orang, satunya warga RT 03, yang satu nanti saya cek lagi. Untuk identitas nanti, kita pastikan dulu," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi di Makasar, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020), dikutip dari TribunJakarta.
Baca: Link CCTV Jakarta Smart City untuk Pantau Kondisi Terkini Banjir di Jakarta, Bisa Akses Lewat HP
Dia belum dapat memastikan kronologis kejadian karena proses evakuasi warga yang terjebak di rumahnya belum rampung.
Banyaknya jumlah warga dan derasnya arus yang menghambat proses evakuasi membuat perhatian personel gabungan terpecah.