Batu Alam di Monas Rusak Akibat Uji Coba Aspal Formula E, JakPro: Nanti Kita Perbaiki Lagi
Pasalnya, uji coba aspal untuk lintasan balap atau sirkuit Formula E itu meninggalkan bekas pada batu alam di Monas.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Asistensi Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sempat meradang melihat kondisi batu alam atau cobblestone di Monas yang rusak akibat uji coba aspal untuk Formula E.
Pasalnya, uji coba aspal untuk lintasan balap atau sirkuit Formula E itu meninggalkan bekas pada batu alam di Monas.
Dari pantauan TribunJakarta pada Rabu (26/2/2020) lalu, tampak material aspal masih tersisa di sela-sela batu alam.
Belum lagi saat proses pembongkaran aspal, alat berat yang digunakan meninggalkan goresan-goresan pada batu alam tersebut.
Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (JakPro) Dwi Wahyu Daryanto, selaku penyelenggara Formula E di Jakarta menanggapi hal itu dengan santai.
"Ya nanti kita perbaiki lagi lah," ucapnya singkat, Kamis (27/2/2020).
Menurutnya, wajar saja jika dalam proses pembongkaran aspal masih meninggalkan bekas dan goreng lantaran pengaspalan yang dilalukan masih bersifat uji coba.
"Ya kan namanya uji coba, nanti kita coba pembersihannya," ujarnya saat dikonfirmasi.
Temuan Tim Asistensi Komrah ini pun disebut Dwi akan dijadikan masukan pihaknya untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pengaspalan lintasan balap Formula E.
"Kalau memang seperti itu (temuan Komrah), ya kita anggap sebagai masukan," kata Dwi.
Meski demikian, ia tetap kekeh pengaspalan dengan metode geotextile tak akan merusakan batu alam atau cobblestone di Monas.
Metode geotextile sendiri merupakan metode pengaspalan dengan membuat lapisan khusus sehingga material aspal tak langsung menempel pada batu alam.
"Sebetulnya kalau pakai yang geotextile tidak apa-apa, tinggal dikelupas saja," tuturnya.