Komisaris Ancol di ILC: Kalau Anies Gubernur Gagal, Ngapain Sekjen PSI Bikin Kampanye Jegal?
Awalnya, Geisz Chalifah kesal lantaran sering mendengar kritik negatif yang dilayangkan politisi PSI Guntur Romli terhadap Anies Baswedan
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Choirul Arifin
Kembali, Geisz pun memperbandingkan sikap Gubernur Anies Baswedan dengan mantan Gubernur Ahok.
"Tapi oleh Anies dimartabatkan, dijadikan partner, tidak dikatakan nenek lu, tidak dikatakan maling, tidak," kata Geisz.
"Setiap kritik dia terima, mari kita dialog. Itu bernegara bu," imbuhnya.
Geisz menilai bahwa Anies tidak pernah menggunjing bahkan mencemooh para kinerja dan anggota DPRD DKI Jakarta dengan kata-kata kasar.
Adapun baru-baru ini diramaikan dengan kasus banjir yang melanda ibukota.
Geisz juga menyinggung soal perkataan Ahok kala lampau tentang banjir saat pihaknya menjabat sebagai gubernur.
"Dan Anies tidak pernah mengatakan kalau pun Tuhan menghadirkan hujan berhari-hari Jakarta nggak akan hadir. Itu junjungannya Guntur Romli yang mengatakan itu dan besoknya Jakarta banjir," ujar Geisz.
Menurut Geisz, kesombongan-kesombongan seperti itu tidak ada di dalam diri Anies sebagai seorang pemegang kekuasaan tertinggi di ibukota.
Geisz menilai persoalan banjir selalu disangkutpautkan terhadap kinerja dan kesalahan Anies Baswedan.
Ya, banjir kesekian kalinya sepanjang tahun 2020 membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus disorot.
Berbagai kritik negatif pun dilontarkan kepada gubernur DKI Jakarta, salah satunya Anies Basuki disebut tidak bekerja.
Geisz pun tidak terima jika Anies disebut dan dianggap tidak bekerja sebagai kepala daerah ibukota.
"Saya ingin kasih contoh, ini sebagai partai ya. Jembatan di Kemayoran baru diresmikan sehari dan ambruk, tidak bereaksi. Itu uang rakyat. Biaya berapa?" ujarnya.
Di sisi lain, ia juga menekankan kepada Guntur Romli, bahwa pembangunan pembangunan LRT Jakarta yang tidak efektif dinilai telah menghambur-hamburkan uang rakyat ratusan hingga triliunan rupiah.