Gejala Mirip Virus Corona, Dinkes DKI Pantau 120 Orang dan Awasi 26 Lainnya
Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga tengah melakukan pemantauan terhadap 120 orang warganya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 26 pasien yang mengidap gejala mirip virus corona atau COVID-19 tengah dalam pengawasan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Baca: Kesaksian WNI Ungkap Beda Kepanikan Warga China dan Indonesia soal Corona, Wuhan Malah Lebih Santai?
Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga tengah melakukan pemantauan terhadap 120 orang warganya.
Adapun pemantauan ini dilakukan lantaran ratusan orang ini punya riwayat mengunjungi negara terjangkit atau berinteraksi dengan pasien positif terinfinfeksi virus corona.
"Ada 120 orang dalam pemantauan, masih dipantau," ujarnya.
Dijelaskan Dwi, sampai saat ini belum ada informasi terkait penambahan jumlah pasien yang dinyatakan poaitif terinfeksi virus corona.
"Seusai data Kementerian Kesehatan RI, dua orang terkonformasi (positif corona)," kata Dwi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kembali menerima satu orang pasien suspect virus corona (Covid-19).
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril mengatakan, satu pasien tersebut masuk ke RSPI Sulianti Saroso kemarin.
"Jadi saat ini sudah ada total 9 yang dirawat di ruang isolasi ketat," kata Syahril dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (4/3/2020).
Sembilan orang yang diisolasi terdiri dari dua pasien positif Covid-19 dan tujuh pasien pasien dalam pengawasan atau suspect.
Mereka sudah berada di dalam ruang isolasi ketat dan mendapatkan perawatan medis sesuai SOP.
Baca: Jokowi Umumkan Virus Corona Sebelum Pasien Tahu, Ini Penjelasan RSPI Sulianti Saroso & Ketua IDI
Tujuh pasien suspect memiliki riwayat berbeda terkait virus corona, baik dari kontak langsung terhadap pasien positif maupun kunjungan ke negara dengan kasus corona.
"Dari sekian pasien ini, ada lima yang kontak dengan pasien sebelumnya. Yang dua lagi tracking, karena dalam riwayat ada hubungannya dengan daerah yang diduga terdapat endemis tadi," jelas Syahril.
Sembilan orang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan, saat ini terdapat total 9 pasien yang dirawat di ruang isolasi terkait virus corona (COVID-19).
Dua di antaranya sebelumnya telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sementara itu tujuh pasien lainnya saat ini berstatus pasien dalam pengawasan.
Baca: Industri Pariwisata di Bali Rasakan Dampak Virus Corona, Mulai Ada yang Merumahkan Karyawan
"Pada tanggal 1 Maret 2020 ada 2 yang masuk dan tanggal 2 Maret 2020 dinyatakan positif," kata Syahril, seperti yang dilansir dari tayangan Kompas TV, Rabu (4/3/2020).
"Kemarin pagi sampai jam 11.00 WIB ada tambahan 2 pasien yang tadi disebut pasien dalam pengawasan, dimasukkan ke dalam ruang isolasi, lalu sore sampai malam ada 3 dan malam sekali ada 2, jadi saat ini total ada 9 yang kita rawat di ruang isolasi tetap," sambungnya.
Syahril pun mengungkapkan kondisi ketujuh pasien tambahan tersebut.
Menurutnya, beberapa di antaranya masih demam disertai batuk-batuk.
Kendati demikian, Syahril menuturkan kondisi tujuh pasien itu masih baik.
"Ada tujuh saat ini sudah di dalam, kondisinya bagus tapi ada demam dengan batuk-batuk dan juga ada yang sakit menelan," tutur Syahril.
"Dari sekian pasien ini ada 3 yang kontak dengan pasien sebelumnya. yang 2 lagi tracking karena dalam riwayat ada hubungannya dengan daerah yang diduga endemis tadi," sambungnya.
Baca: Beredar Kabar Ada Pasien Virus Corona di RSUD Kota Bandung Ujungberung, Dinkes Pastikan itu Hoaks
Syahril menuturkan, Rabu ini pihak RSPI masih menunggu hasil dari laboratorium mengenai kondisi pasien-pasien tersebut.
Sementara itu, menurut Syahril, dua pasien yang positif terinfeksi virus corona kondisinya sudah semakin membaik.
"Sampai hari ini, hari ke-4, alhamdulillah semakin membaik," ungkapnya.
"Kalau kemarin masih batuk-batuk sedikit, sekarang bisa berkomunikasi, demam sudah tidak ada lagi, batuk berkurang jauh, tidak ada sesak napas, mereka bisa berkomunikasi dengan keluarganya melalui HP," sambung Syahril.
Menurut Syahril, dibutuhkan waktu untuk memastikan dua pasien yang terinfeksi virus corona tersebut benar-benar sembuh.
"Dari tanggal 2 Maret, dua hari kita cek ulang, kalau dia negatif kemudian lima hari lagi negatif baru dipulangkan," terangnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua pasien positif Corona itu merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31) yang juga merupakan warga Depok, Jawa Barat.
Standar Pengawasan Penyebaran Virus Corona Ditingkatkan
Juru bicara (jubir) untuk penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto menerangkan mengenai strategi pemerintah dalam melakukan pengawasan terkait merebaknya virus corona (COVID-19).
Yurianto menyebutkan tahapan pengawasan ini dimulai ketika seseorang masuk dalam kriteria orang dalam pemantauan (ODP) hingga dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Baca: Pasien Positif Corona Tak Tahu Terinfeksi sampai Diumumkan Jokowi, Pemerintah Langgar Aturan?
Untuk meningkatkan kewaspadaan, Yurianto mengatakan kini standar pengawasan tersebut ditingkatkan.
"Untuk meningkatkan kewaspadaan, standarnya ini kita majukan," ungkap Yurianto, seperti yang dilansir dari tayangan Kompas TV, Rabu (4/3/2020).
"Jadi, semua pasien dalam pengawasan kita periksa," tambahnya.
Menurut Yurianto hal ini dikarenakan pemerintah menyadari kontak adalah terminologi yang tidak udah dipami oleh pasien.
"Lebih baik kita periksa saja dan ini kemudian secara rutin kita rilis berapa yang sudah diperiksa, bagaimana hasilnya, dari mana asalnya, oleh karena itu dari data kemarin kia sudah menerima sampel dari 35 rumah sakit di 23 provinsi," kata Yurianto.
"Itu semua pasien dalam pengawasan yang sedang kita lakukan pengawasan," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Dinas Kesehatan DKI Jakarta Pantau 120 Orang dan Awasi 26 Pasien Idap Gejala Mirip Virus Corona