Polisi Bongkar Penimbunan Masker di Jakarta Barat
Polisi Bongkar Penimbunan Masker di Jakarta Barat. simak selengkapnya di sini!
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Namun, saat ini Yusri masih enggan membeberkan secara detail mengenai pengungkapan kasus ini.
Ia akan menjelaskannya pada Rabu (4/3/2020) esok.
"Iya, besok ya dijelaskannya," kata Yusri.
Diketahui, pasca merebaknya virus corona, masker dan hand sanitizer atau pembersih tangan berbasis alkohol menjadi barang langka yang ditemukan.
Sejumlah tempat seperti apotek, toko obat maupun minimarket sudah beberapa waktu belakangan tak lagi menjual dua benda tersebut lantaran kosongnya pasokan.
Sekalipun ada yang menjual, harganya sudah naik berkali lipat.
Calo manfaatkan momen
Warga buru masker dan hand sanitizer, sejumlah calo terlihat di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur.
Usai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona, sejumlah penjual masker dan pembersih tangan (hand sanitizer) mulai didatangi warga, tak terkecuali di Pasar Pramuka yang terkenal sebagai pusat perlengkapan alat medis.
Pantauan TribunJakarta.com, diantara padatnya warga yang datang dan berburu masker, tampak calo yang terang-terangan menggelar lapak jualan mereka.
Bermodalkan kardus serta box masker mereka berteriak 'ayok, ayok maskernya, maskernya'.
"Saya enggak tahu ya harga normalnya berapa. Saya juga jualan ambil di orang barusan. Ini saya jual lagi mulai Rp 250 ribu dan tadi cuma beli 100 box. Jualan dari pukul 15.00-17.00 WIB sudah habis semua," kata calo yang enggan disebutkan namanya.
Saat ini, di Pasar Pramuka harga masker terbilang variatif. Harga terendah yang ditawarkan berkisar Rp 250 ribu sampai Rp 400 ribu untuk satu box masker.
Sementara untuk hand sanitizer ukuran 500 ml berkisar Rp 135 ribu dari harga normal Rp 70 ribu.
Kendati demikian, warga tetap membeli. Vina satu diantara warga Tanjung Priuk, Jakarta Utara tetap membeli masker yang di jual calo tersebut.