Pemkot Depok Buka Crisis Center di Gedung Balai Kota dan Hotline 112 Terkait Virus Corona
Namun, tak sembarang orang bisa masuk ke dalam ruang Crisis Center yang berada di lantai lima Gedung Balai Kota Depok tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pemerinah Kota Depok telah Pemerintah Kota Depok telah menyediakan ruangan Crisis Center Covid-19 pascadua warga Depok dinyatakan positif virus corona.
Crisis Center Covid-19 ini dapat dimanfaatkan warga untuk menerima segala informasi terkait wabah virus corona.
Baca: Pria Berusia 47 Tahun di Korsel Ini Sembuh dari Virus Corona: Virus Ini Dapat Dikalahkan!
Baca: Cerita Susanna, Pemilik Toko yang Viral Karena Tolak Pembeli yang Mau Borong Dagangannya
Namun, tak sembarang orang bisa masuk ke dalam ruang Crisis Center yang berada di lantai lima Gedung Balai Kota Depok tersebut.
"Harus ijin dulu ke pak Wali (Wali Kota Depok), Harus dengan Pak Wali," ujar seorang petugas wanita yang mengenakan seragam Satpol PP di depan Ruang Crisis Center Covid-19 di Gedung Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Kamis (5/3/2020).
Pewarta, hanya diizinkan menunggu di bagian depan Ruangan Crisis Center Covid-19 tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com, ruangan berpintu kaca ini merupakan ruangan City Operation Room yang mana dialihfungsikan menjadi Crisis Center Covid-19.
"Ada di dalam (crisis centernya)," tambah petugas tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono mengatakan, Ruang Crisis Center tersebut boleh dimasuki untuk mencari informasi.
"Boleh kok, tanya saja itu kan ada penjaganya. Namanya juga kan itu pusat informasi, kalau tidak tanya ke 112 nya," bebernya dikonfirmasi terpisah.
Ketika mencoba menghubungi nomor telepon 112 yang menjadi hotline layanan informasi corona, petugas dalam saluran telepon tidak dapat memberikan informasi terkait corona.
"Mohon maaf kami tidak bisa memberikan informasi yang dimaksud," kata petugas dalam saluran telepon tersebut.
Dua orang positif
Wali Kota Depok Mohammad Idris membenarkan dua warganya positif terjangkit virus corona.
Dalam konferensi persnya, Idris mengatakan warganya yang positif virus corona tinggal di salah satu perumahan di Sukmajaya, Depok.
Lanjut Idris, korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.
Diduga, ada lebih dari 50 orang yang juga terindikasi corona di Rumah Sakit tersebut lantaran berinteraksi dengan korban.
"Yang positif corona ada dua orang, yang terindikasi diatas 50 orang. Yang diatas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," ujar Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020).
Idris berujar, dari 50 orang lebih tersebut diantaranya merupakan perawat yang ada di rumah sakit.
Saat ini, perawat tersebut pun sudah diistirahatkan dari pekerjaannya sementara.
Terakhir, Idris mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi mencari data dan kediamaan 50 orang lebih yang terindikasi virus corona.
Baca: Lapangan Ahmad Yani Tangerang Bakal Direvitalisasi, Habiskan Dana Sampai Rp 6 Miliar
Baca: 5 Fakta Wanita di Batam Gantung Diri di Kamar Mandi, Sempat Main ke Kamar Kos Teman lalu Pamit Mandi
Baca: Terakhir 31 Maret 2020, Begini Cara Isi SPT Tahunan Secara Online & Solusi Dapatkan Kode EFIN Hilang
Benarkan 2 warganya positif virus corona
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif terkena virus corona.
Diketahui, dua WNI yang positif corona tersebut merupakan warga Kota Depok, Jawa Barat.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris pun tak menampik bahwa dua warga positif terjangkit virus mematikan itu.
"Ada dua yang positif orang tua dan anak, sementara dua orang ya," kata Idris dalam konferensi pers di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (3/3/2020).
Idris mengatakan, warganya yang positif terkena virus corona tersebut tinggal di salah satu perumahan di Sukmajaya, Depok.
"Saya belum cek langsung," kata Idris.
Terakhir, Idris mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menanggulangi kasus mematikan ini.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, dua WNI yang positif virus corona sempat berinteraksi dengan warga negara asal Jepang.
Pada tanggal 14 Februari yang bertepatan dengan Hari Valentine WNI yang berprofesi sebagai guru dansa itu bertemu dengan temannya.
"Jadi dia guru dansa. Sempat berdansa dengan teman dekatnya yang WN Jepang ini tanggal 14 Februari," kata Terawan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).
Setelah berdansa dengan warga Jepang tepatnya pada 14 Februari WNI ini kemudian batuk dan rawat jalan di rumah sakit.
"Tanggal 16 dia batuk, merasa ngga enak lalu rawat jalan ke rumah sakit. Setelah pulang masih merasa ngga nyaman. Kalau ngga salah tanggal 26 Februari dirawat karena batuk ngga hilang-hilang, ada sesak dan demam sedikit," kata Terawan.
Menurutnya, tanggal 28 Februari, WN Jepang itu menelepon teman dansanya dan memberitahu dirawat di Malaysia karena positif virus corona.
Dari informasi yang didapat Tribun, wanita berusia 31 tahun itu menghadiri acara multinasional di klub dansa kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Begini Penampakan Crisis Center Covid-19 di Balai Kota Depok