PA 212: Ribuan Orang Bakal Hadiri Aksi Protes untuk Meminta Kedubes India Ditutup
Novel Bakmukmin mengatakan, pihaknya akan membawa puluhan ribu orang yang akan ikut aksi di depan Kedutaan Besar India
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Media Center PA 212 Novel Bakmukmin mengatakan, pihaknya akan membawa puluhan ribu orang yang akan ikut aksi di depan Kedutaan Besar India, Jakarta Selatan pada Jumat (6/3/2020).
Diketahui, aksi unjuk rasa itu menyusul protes dengan adanya tindakan diskriminasi umat Islam di India.
Menurutnya, pemerintah India terkesan membiarkan adanya persekusi tersebut.
"Kami akan bawa massa, yang hadir ada puluhan ribulah," kata Novel kepada Tribunnews.com, Jumat (6/3/2020).
Baca: Hempaskan Aaliyah Massaid, Dul Jaelani Ngaku Tertarik Dengan Tiara: Tunggu Percikan Asmara Datang
Baca: Terkait Rencana Kongres Demokrat di Jakarta, Anies Bakal Koreksi Kebijakan Setop Izin Keramaian
Baca: Lawan Hoax Soal Virus Corona, Pemerintah Singapura Gunakan Teknologi Penyebar Pesan
Dalam kesempatan itu, ia meminta pemerintah menutup Kedubes India sebagai aksi protes atas diskriminasi yang terjadi di India.
"Kami meminta pemerintah untuk segera menutup kedutaan besar India karena telah melakukan pembantaian Muslim di India," pungkasnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan aksi unjuk rasa di depan kedutaan besar India, Jakarta pada besok hari, Jumat (6/3/2020).
Diketahui, aksi itu bakal digelar tiga ormas Islam yaitu Front Pembela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Mereka menutut pembiaran tindakan diskriminasi umat Islam di India.
"Surat pemberitahuan sudah diterima," kata Yusri kepada awak media, Kamis (5/3/2020).
Kendati demikian, ia menuturkan, pihak polisi belum menetapkan jumlah personel yang bakal diterjunkan di aksi tersebut. Begitu juga soal rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Kedubes India.
Menurutnya, hal tersebut bersifat situasional tergantung dari jumlah massa yang hadir.
"Sifatnya situasional," pungkasnya.