Bupati Bogor Berang Karena Wilayahnya Kerap Disalahkan Jadi Penyebab Banjir Jakarta
Hal itulah yang membuat Bupati Bogor Ade Yasin geram karena sering sekali dituding jadi biang kerok banjir di kawasan hilir (Jakarta).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KABUPATEN BOGOR - Bogor kerap menjadi pembahasan ketika terjadi banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Memiliki 96 situ (istilah untuk danau di Jawa Barat) yang berfungsi sebagai sumber kehidupan dan potensi pariwisata.
Situ itu membuat Bogor dikenal dengan pesona alamnya yang luar biasa dan begitu indah.
Tak jarang wisatawan dari luar daerah datang untuk liburan di akhir pekan.
Bahkan, banyak pula pendatang yang memilih menetap di Bogor karena lokasinya yang tak jauh dari ibu kota.
Namun, eksistensi Bogor mulai menjadi ancaman bagi warga Jakarta dan sekitarnya akibat banjir.
Baca: Dua Cawagub DKI Sepakat Solusi Atasi Banjir: Mengawinkan Konsep Naturalisasi dan Normalisasi
Alih-alih memberi solusi, Bogor justru sering dikambinghitamkan sebagai salah satu penyebab bencana banjir tersebut.
Hal itulah yang membuat Bupati Bogor Ade Yasin geram karena sering sekali dituding jadi biang kerok banjir di kawasan hilir (Jakarta).
Atas tuduhan itu, ia pun tergugah dan terdorong untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga alam dan lingkungan.
Ade bersama warganya juga tak ingin berlama-lama dengan tuduhan tersebut.
Ia juga mengingatkan bahwa Bogor selalu memberi kontribusi yang baik tidak hanya persoalan banjir saja.
"Bogor selalu disalahkan ketika banjir, rido teu disalahkan (Rela nggak disalahkan)? Embungnya (nggak mau kan) tapi di samping enggak ridho kita juga ada kontribusi juga lho," ucap Ade di hadapan ribuan warganya dalam kegiatan Bebersih Setu Aksi Cegah Banjir, di Desa/Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (06/03/2020).
"Vila di Tamansari yang bikin orang mana? Di Puncak? Pamijahan yang bikin orang mana?" tanya Ade kepada warga yang diiringi dengan jawaban "orang Jakarta".
"Hampura nya (Maaf yah) tinggal di sini, makan di sini, buang air di sini, mandi di sini, jadi ketika musim hujan dikirim lagi ke sana (Jakarta) seimbang kan? Jadi nggak salah Bogor. Kitu mereun (Seperti itu mungkin)," sambung Ade.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.