Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Remaja Bunuh Bocah, Tika Bisono Ungkap Kemungkinan sang Ibu Pilih Kasih: Emosional Mati Rasa

Remaja 15 tahun bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar Jakpus terinspirasi film Chucky. Psikolog Tika Bisono ungkap kemungkinan perlakuan keluarga.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Soal Remaja Bunuh Bocah, Tika Bisono Ungkap Kemungkinan sang Ibu Pilih Kasih: Emosional Mati Rasa
YouTube metrotvnews
Psikolog Tika Bisono mengungkapkan mengapa kemungkinan mengapa sosok remaja NF bisa seperti mati rasa dan tidak ada empati hingga tega membunuh APA. 

TRIBUNNEWS.COM - Remaja berinisial NF (15) nekat membunuh tetangganya, APA (5), di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Pihak kepolisian menyebut NF memang sudah lama memiliki hasrat untuk membunuh dan bahkan tetap bisa beraktivitas seperti biasa setelah menyembunyikan jenazah di lemari.

Psikolog Tika Bisono mengungkapkan mengapa kemungkinan mengapa sosok NF bisa seperti mati rasa dan tidak ada empati.

Di antaranya kemungkinan kurangnya kasih sayang dari pihak keluarga.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Tika dalam PRIMETIME NEWS unggahan YouTube metrotvnews, Sabtu (7/3/2020).

Baca: Remaja 15 Tahun Bunuh Bocah 6 Tahun: Gambar Sketsa Nuansa Kesedihan, Tulis Curhatan untuk Ayahnya

Baca: Ayah Bocah 5 Tahun Korban Pembunuhan Siswi SMP Tak Menyangka Anaknya Dibunuh Tetangga Sendiri

Suasana pemakaman korban pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Suasana pemakaman korban pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020). (Wartakotalive/Joko Supriyanto)

"Penyebabnya bisa banyak ya, karena kita enggak bisa lihat hanya di ujung akibat. Kita harus melihat juga penyebab," ungkap Tika.

Tika merasa bagaimana remaja itu diperlakukan di rumah perlu diselidiki dan bisa jadi menjadi latar belakang tindak pembunuhan itu.

BERITA REKOMENDASI

Terlebih NF disebut berprestasi dalam bidang olahraga sehingga apakah respons orangtua terhadap prestasinya sudah cukup memuaskan hatinya.

"Nah ini di rumah, si remaja ini sering diperlakukan seperti apa sih oleh keluarga?" tanya Tika.

"Dia katanya kan jago olahraga, sering (dapat) prestasi. Apakah dia juga sering dipuji atau di-tap 'Kamu hebat deh nak'," jelasnya.

Selain itu, Tika menyebut ada kemungkinan ibunda NF yang tampak pilih kasih di mana lebih memperlihatkan kasih sayang kepada APA.

"Dan dia melihat ibunya kan anak buahnya orangtua si 5 tahun, apakah ibunya ini ke si 5 tahun lebih hangat perlakuannya atau enggak?" ujar Tika.


"Saya sih mau berasumsi saja, bahwa dia menyaksikan ibunya lebih hangat ke si 5 tahun daripada ke dia yang di rumah," sambungnya.

Tak hanya itu, ada juga kemungkinan sang ibu memperlakukan NF dengan kurang baik lantaran sudah lelah bekerja.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas