Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Kini Diisolasi di Poli Kesehatan Jiwa RS Polri Kramat Jati

NF siswi SMP tersangka kasus pembunuhan bocah APA (5) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, kini menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Siswi SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Kini Diisolasi di Poli Kesehatan Jiwa RS Polri Kramat Jati
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
‎Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF, siswi SMP tersangka kasus pembunuhan bocah APA (5) menjalani pemeriksaan kejiwaan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - NF siswi SMP tersangka kasus pembunuhan bocah APA (5) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, kini menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pemeriksaan kejiwaan terhadap NF akan berlangsung selama 2 minggu.

Ia kini ditempatkan di ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati.

‎NF dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Minggu (8/3/2020).

Baca: Polisi Ungkap Perilaku Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun di Penjara, Akui Nyaman, Tak Tampak Gelisah

Kemudian, Senin (9/3/2020), NF menjalani pemeriksaan kejiwaan secara berkala oleh tim dokter dan psikiater.

‎Pantauan Tribunnews.com, Selasa (10/3/2020) ruang isolasi ini berada di dekat ruang perawatan VIP Teratai.

‎Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF 12
‎Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF, siswi SMP tersangka kasus pembunuhan bocah APA (5) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Berita Rekomendasi

Ruang isolasi tersebut ada dalam area ruang perawatan tahanan pascarenovasi.

Tidak sembarangan orang bisa keluar masuk di area ini.

Baca: Polisi Ungkap Perilaku Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun di Penjara, Akui Nyaman, Tak Tampak Gelisah

Hanya orang-orang yang berkepentingan saja yang bisa masuk.

Karena ruangannya berisi beberapa tahanan lain yang dibantarkan karena sakit, ruangan ini dijaga pula oleh anggota kepolisian.

Mayoritas mereka yang hilir mudik di ruangan itu adalah petugas rumah sakit dan para dokter.

Kepala Tim Dokter Jiwa Forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana beberapa kali mondar mandir masuk ke ruang isolasi tempat NF berada.

Baca: Bocah 6 Tahun di Boltim Sulut Suspect Virus Corona

Terkadang dokter berkaca mata ini datang seorang diri, kadang pula didampingi oleh suster dan petugas kesehatan lainnya guna memastikan kondisi NF benar-benar terpantau.

‎Terpisah Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Kombes Yoyok Witarto ‎mengatakan ada beberapa tim dokter yang turut menangani NF selama diobservasi.

"Ada beberapa dokter yang menangani termasuk dokter kejiwaan dari RS Polri Kramat Jati ada 3 orang," kata Kombes Yoyok Witarto, Selasa (10/3/2020).

Lapor polisi

NF, seorang remaja wanita berusia 15 tahun tega membunuh temannya yang masih berusia 6 tahun dengan cara sadis.

Aksinya tersebut pun membuat warga Sawah Besar, Jakarta Pusat, geger.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan pelaku langsung mengikat korban berinisial APA setelah terlebih dahulu dibunuhnya.

Kemudian ia menyembunyikan mayat korban di dalam lemari pakaian kamarnya.

"Awalnya mau dibuang, tapi karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari," ujar Kapolres usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (6/3/2020).

Peristiwa pembunuhan ini sendiri terjadi, Kamis (6/3/2020) sore sekira pukul 17.00 WIB.

"Besok paginya tersangka ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung. Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam," kata Heru.

Baca: Sebelum Tewas Gadis Bertato Sempat Video Call dan Diminta Pulang, Ini Pengakuan Ibu Korban

Namun, bukannya datang ke sekolah, NF di tengah jalan malah menuju Polsek Metro Tamansari untuk menyerahkan diri.

Dihadapan pihak kepolisian, pelaku mengaku telah membunuh temannya tersebut.

"Di tengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian preman yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," tuturnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Heru menyebut, pelaku terinspirasi adegan dalam film pembunuhan yang sempat ditontonnya.

Baca: Misteri Pembunuhan Pria di Batola Terungkap, Korban Dibunuh Mertua Lalu Istri Sandiwara Lapor Polisi

"Tersangka melakukan dengan kesadaran dan dia terinspirasi kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia terinspirasi oleh film," ucapnya.

Meski demikian, Heru mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan soal motif pelaku melakukan tindakan kejinya ini.

"Masih kita dalami, dari pengakuan dia pernah nonton setahun lalu. Tapi ini masih kita dalami karena ini unik," ucapnya.

Baca: Riwayat Perjalanan dan Pertemuan Pasien Virus Corona Penting Ditelusuri Untuk Pantau Penyebarannya

Polisi temukan papan tulis tempat curhat pelaku

Polres Metro Jakarta Pusat langsung melalukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembunuhan bocah berusia 6 tahun yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di dalam lemari pakaian.

Dalam olah TKP ini, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti, seperti papan tulis dan buku catatan milik korban.

Baca: Polisi Buru Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita Bertato Burung Hantu di Bandung

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, papan tulis dan buku catatan itu berisi curahan hati dari sang pelaku.

"Di TKP tersebut yang pertama, kami menemukan papan curhat. Anak ini cukup cerdas, berkemampuan bahasa inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," ucapnya, Jumat (6/3/2020).

Baca: Pengakuan Ayah Masukkan Jasad Anak ke Gorong-gorong, Lakukan Ini saat Dibawa ke TKP Pembunuhan

Dari hasil olah TKP, polisi menduga pembunuhan telah direncanakan sebelumnya oleh pelaku.

Pasalnya, polisi menemukan sebuah gambar seorang wanita dalam posisi terikat di dalam salah satu buku catatan milik pelaku yang kini masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ini.

"Ungkapan perasaan dia tuliskan semua dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini, ini sudah tergambar," ujarnya saat ditemui di lokasi.

"Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture," tambah sambil menunjukan buku catatan milik korban.

Susatyo mengatakan, pihaknya akan langsung memeriksa dan mempelajari seluruh bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami kaji," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas