Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Otak Remaja SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diteliti untuk Tahu Penyebab Ia Minim Empati

Otak NF, remaja SMP pembunuh bocah lima tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, tengah diteliti. Hal ini untuk mengetahui penyebab ia tak punya empati.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Otak Remaja SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diteliti untuk Tahu Penyebab Ia Minim Empati
Tribun Jakarta Dionsius Arya Bima Suci / Warta Kota Live Joko Supriyanto
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Susatyo Purnomo, saat menunjukkan gambar NF, Jumat (6/3/2020) - Otak NF, remaja SMP pembunuh bocah lima tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, tengah diteliti. Hal ini untuk mengetahui penyebab ia tak punya empati. 

"Lagi dilihat, lagi diteliti dari bagian dalam otaknya."

Baca: Khawatirkan Hasil Tes Kejiwaan Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Keluarga Korban: Siapa yang Jamin?

Baca: Siswi SMP yang Bunuh Bocah Saat Ini Diisolasi, 10 Dokter Turun untuk Ungkap Kejiwaan Pelaku

"Penyebabnya bisa berbagai macam, dari genetik, lingkungan, faktor kebiasaan," kata Hastry.

NF akan menjalani pemeriksaan selama 14 hari kerja dan diisolasi di sebuah ruangan khusus pasien jiwa berstatus tersangka.

Ada kemungkinan tanda psikopatik pada NF

Dilihat dari sosok NF, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ, mengatakan ada kemungkinan besar pelaku merupakan seorang psikopat.

Dharmawan menyebutkan ada beberapa sikap dan kepribadian NF yang menunjukkan tanda psikopatik.

Rumah pelaku penenggelaman perempuan usia lima tahun, di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu malam (7/3/2020).
Rumah pelaku penenggelaman perempuan usia lima tahun, di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu malam (7/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Mengutip Kompas.com, tanda tersebut, menurut Dharmawan, satu diantaranya adalah antisosial dan memanipulasi keadaan.

BERITA REKOMENDASI

“Ada tanda-tanda psikopatik. Salah satunya antisosial."

"Dia berani melawan aturan, tidak punya empati, tidak bisa merasakan sekeliling dan merasakan orang-orang sekitar,” tutur Dharmawan, Selasa (10/3/2020).

“Salah satu gejalanya dia suka menyakiti binatang. Hal ini sudah bisa dilihat dari usianya kecil sekali, sekitar 4 tahun."

"Biasanya dari kecil sudah mulai terlihat dia suka lempar binatang, mengelus kemudian mencekik binatang, itulah tanda-tanda psikopatik,” imbuh dia.

Baca: Siswi SMP Bunuh Bocah, KPAI Sebut Perilaku Menyimpang Pelaku Bisa Dideteksi Keluarga & Pihak Sekolah

Baca: Polisi Ungkap Perilaku Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun di Penjara, Akui Nyaman, Tak Tampak Gelisah

Lebih lanjut, Dharmawan menjelaskan ada atau tidaknya tanda psikopatik merupakan bawaan sejak lahir.


Ia menerangkan, ada beberapa bagian pada otak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

“Ada area otak yang berhubungan dengan fungsi otaknya seperti orbitofrontal cortex, insular cortex, parahippocampal gyrus."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas