Ketua DPRD DKI Sebut Ada 2 Anggotanya Suspect Virus Corona
Prasetio juga turut mengapresiasi kepada pihak dewan yang langsung menjalani tes kesehatan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Beruntungnya, Y dapat melalui masa karantinanya dengan baik.
Bahkan, hasil pemeriksaan Y dan pasien yang dia rawat menunjukkan negatif virus corona.
Setidaknya, Y masih bisa bernapas lega dan bisa melanjutkan pengabdiannya sebagai tenaga medis untuk menghadapi virus corona.
"Kebetulan kemarin saya juga baru dirumahkan. Beruntungnya pasiennya (yang dirawat dan kontak langsung dengan Y) negatif (virus corona)," ujar Y kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).
Keresahan Y menghadapi virus corona tak hanya berhenti di situ.
Dia juga harus siap menerima dan merawat sejumlah pasien dengan beberapa gejala klinis yang datang ke rumah sakit, tempat dia praktik.
Saat merawat pasien, dia tak dapat membedakan antara pasien satu dan pasien lainnya.
Semua pasien harus dia rawat sesuai prosedur, walaupun dari lubuk hati terdalamnya dia juga khawatir terpapar virus corona.
Dokter Y mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai aturan Kementerian Kesehatan RI, tetapi bukan berarti virus corona tak dapat menembus kekebalan tubuhnya.
Menurut Y, jumlah pasien yang datang untuk periksa ke rumah sakit tempat dia bekerja membeludak setiap hari sejak diumumkannya beberapa orang yang terinfeksi virus corona.
"Sudah beberapa hari ini terjadi pembeludakan, terutama yang suspect (virus corona), PDP (pasien dalam pengawasan). Mau enggak mau harus kita tangani, terutama yang mengalami perburukan gangguan respiratori akut," ujar Y.
Padahal, lanjut Y, rumah sakit itu bukan rumah sakit rujukan pasien terinfeksi virus corona.
Oleh karena itu, rumah sakit tempat praktik Y hanya melayani pemeriksaan swab.
Pasien yang positif terinfeksi virus corona akan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan terdekat.