Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat Calon Pengantin di Jakarta Terpaksa Tunda Pernikahan Akibat Corona

Semua orang Batak yang mengetahui situasi saat ini harus benar-benar menjaga kondisi tubuh dengan baik

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Curhat Calon Pengantin di Jakarta Terpaksa Tunda Pernikahan Akibat Corona
Pixabay
Ilustrasi 

Curhat Pilu Calon Pengantin Terpaksa Tunda Pernikahan Akibat Corona, Pengusaha Catering Juga Rugi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi global corona, masyarakat diminta untuk menerapkan social distancing dengan membatasi diri dari kerumunan.

Langkah tersebut diyakini bisa memutus penyebaran virus corona di tengah masyarakat. Imbauan social distancing ini memberikan dampak bagi masyarakat.

Salah satunya bagi mereka yang akan melaksanakan resepsi pernikahan.

Beberapa calon pasangan suami istri harus menunda agenda penting mereka untuk menghindari potensi penyebaran virus.

Salah seorang warga berinisial A (60) menceritakan pembatalan pernikahan putranya yang seharusnya digelar Minggu (15/3/2020).

"Iya mau enggak mau harus diundur dulu. Sudah melakukan rapat internal keluarga," kata A, Kamis (19/3/2020).

A sebenarnya sangat menyayangkan hal tersebut karena pihak keluarga sudah merencanakan segala persiapan dengan matang.

BERITA TERKAIT

"Sudah pesen catering, pesan tenda, pesan bangku sama dangdut. Tapi kita undur dulu dari pada terjadi yang enggak enggak," ucap warga Jakarta Timur ini.

Baca: Cara Hindari Stres di Tengah Wabah Corona, Jaga Kesehatan Mentalmu!

Begitu juga dengan FH (27).

Pria yang seharusnya sudah menjadi seorang suami pada tanggal 22 Maret nanti harus membatalkan hari jadinya.

"Sudah kita undur sampai hari yang belum ditentukan," kata FH. 

Walaupun kecewa, dia tetap melakukannya demi pencegahan penyebaran virus corona.

"Untungnya keluarga tamu undangan bisa mengerti, jadi ya bisa memaklumi. Kalau dibilang rugi mah rugi," jelas dia.

Bukan hanya calon pasangan suami istri yang kelimpungan karena corona.

Pengusaha catering untuk acara pernikahan juga menjerit.

Dia mengaku ada tiga pemesanan catering yang sudah diundur.

 Kronologi Meninggalnya Pasien Corona di Rumah Sakit, Sempat Diisolasi & Sering Pergi di Luar Kota

"Tiga pesanan kita diundur. Untuk nikahan tanggal 15, 21, sama 22. Lumayan banyak ada 400 sampai 500 porsi.

Para pelanggan menunda pemesanan hingga waktu yang sudah ditentukan," kata dia.

Namun Exaudio tidak memberlakukan sistem uang muka yang hangus jika pemesanan diundur.

"Nanti citra kita jelek, pelanggan kabur. Jadi DP-nya enggak hangus karena enggak dibatalkan," kata dia.

Karena penundaan pesanan, Exaudio merugi sekitar Rp 30 juta.

Tidak hanya itu, dia pun memperkirakan usahanya akan sepi dalam beberapa bulan ke depan.

"Ya habis usaha bapak mama cuma ini saja. Kita sepi enggak ada pemasukan," tutup dia.

Dilema batal nikah karena corona.

Ketua Umum Tambunan Pagaraji Sedunia, Russel Tambunan buka suara soal fenomena larangan berkumpul yang berbenturan dengan acara pesta pernikahan adat Batak.

Dia paham betul maksud pemerintah sangat baik dengan melarang adanya pertemuan kelompok masyarakat dan bersentuhan tubuh seperti bersalan dan sebagainya. 

Namun pada satu sisi, sulit untuk mengundurkan waktu pesta adat atau membatalkan acara.

Undangan yang telah disebar serta persiapan yang sudah rampung menjadi alasan utama.

"Masalahnya pesta Batak enggak bisa direncanakan tiga bulan. Enggak ada pesta Batak (dipersiapkan) tiga bulan, minimal enam bulan, rata-rata satu tahun," jelas dia, Rabu.

Alasan itu yang membuat keluarga kedua pengantin tetap menggelar pesta adat beberapa pekan lalu.

Begitu pula dengan rencana pesta adat dalam waktu dekat.

 Kronologi Meninggalnya Pasien Corona di Rumah Sakit, Sempat Diisolasi & Sering Pergi di Luar Kota

Alasan lain pesta tetap berjalan karena melihat data pasien corona di banyak negara.

Faktanya, kata Russel, banyak pasien yang sembuh.

Alasan itu yang membuat orang-orang Batak tak terlalu khawatir.

"Sekarang di luar negeri kan sudah banyak yang sembuh. Kita juga tahu kalau ada yang suspect juga dari 100 persen yang meninggal sekian persen, jadi semua orang tahu itu," ucap dia.

Meski demikian, dia mengakui bahwa ada perhatian khusus selama acara berjalan di tengah merebaknya virus corona.

Dia menekankan perlu adanya perhatian kesehatan masing-masing orang.

Semua orang Batak yang mengetahui situasi saat ini harus benar-benar menjaga kondisi tubuh dengan baik.

"Harus punya kesadaran bersama. Kalau dia merasa badannya tidak fit, ya enggak usah ke pesta. Yang penting jaga kesehatan, stamina, dan ikuti imbauan pemerintah," ujar dia.

 Kronologi Meninggalnya Pasien Corona di Rumah Sakit, Sempat Diisolasi & Sering Pergi di Luar Kota

 Selain itu, penyelenggara pesta perlu melakukan pengecekan suhu tubuh dan menyediakan pembersih tangan.

Russel memberi contoh pesta adat yang diikutinya pekan lalu.

Tamu yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius tidak diizinkan masuk.

"Kalau pengecekan suhu (hasilnya demam) sudah pasti kena suspect walaupun belum tentukan corona.

Sebaiknya jangan disuruh masuk. Kayak di pesta adat yang saya gelar kemarin. Tamu pesta ada beberapa disuruh pulang karena suhu badan," terang dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluh Kesah Warga yang Tunda Pernikahan dan Ruginya Pengusaha Catering akibat Corona", 

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas