Bangkit dari Keterpurukan Lawan Bully Netizen, Begini Perjuangan Pasien Corona yang Berhasil Sembuh
Sita Tyasutami, penyintas kasus 01 Covid-19 di Indonesia sudah dapat menghirup udara segar di rumahnya, usai 2 pekan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso
Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNNEWS.COM - Sita Tyasutami, penyintas kasus 01 Covid-19 di Indonesia sudah dapat menghirup udara segar di rumahnya, usai dua pekan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Semasa diisolasi, ia bersama ibunya, Maria Darmaningsih dan kakaknya, Ratri Anindyajati mengalami hari-hari yang tak sepenuhnya mudah.
Pada hari-hari awal didiagnosis Covid-19, mereka, terutama Sita, kesulitan membendung emosi.
• POPULER 19 Hari Pandemi Virus Corona Indonesia, Pasien Positif Terus Tambah & Angka Kematian Tinggi
Kondisi psikisnya jatuh lantaran ia justru tahu bahwa dirinya dan ibunya, Maria Darmaningsih (kasus 02) menderita Covid-19 dari media massa, bukan dari pihak rumah sakit.
Selanjutnya, ratusan peluru bagai bersarang di kepala Sita setelah didor bertubi-tubi oleh informasi yang tak ia kehendaki.
Identitas ia dan ibunya berserak di dunia maya oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Sita merasa jadi bahan gunjingan dan bahan konsumsi publik, di tengah segala rasa kaget yang mengepungnya waktu itu.
"Pas diisolasi, kami berdua (ia dan ibunya, Maria Darmaningsih) nangis-nangis, karena tahunya dari TV dulu.
Semua data bocor ke WhatsApp group. Media sosial saya diserbu dan foto saya tersebar," jelas Sita kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Sita yang merupakan penari profesional itu mengaku bahwa mentalnya jatuh begitu melihat foto-fotonya di Instagram jadi konsumsi publik.
"Foto saya banyak pakai baju tradisional, menari di Kepulauan Karibia, di Perancis, dan jadi asisten koreografer Asian Games.